Namun, seperti yang dikutip dari Kompas.com, ahli gizi teregistrasi dari Wellness Institute, Kristin Kirkpatrick justru membeberkan dampak negatifnya bagi tumbuh kembang anak, yakni:
1. Sakit kepala
Pada beberapa hari awal menjalani pola makan rendah karbohidrat, tubuh akan memerlukan penyesuaian besar untuk mengganti bahan bakar favoritnya.
Sakit kepala akan terjadi saat cadangan glukosa dan glikogen, menjadi sumber lainnya dan hilang dari tubuh.
Namun, tubuh akan mulai terbiasa menggunakan bahan bakar baru tersebut setelah sekitar tiga atau empat hari.
2. Lesu
Si Kecil mungkin akan merasa kelelahan atau gemetar pada beberapa hari awal menjalani pola makan rendah karbohidrat.
Alasannya sama, yaitu karena tubuhnya akan kehilangan bahan bakar utama yang biasa digunakan untuk menghasilkan tenaga.
3. Kram otot
Kram otot juga bisa terjadi ketika Si Kecil memangkas jumlah konsumsi karbohidrat secara besar-besaran.
Alasannya, tubuh anak mungkin mengalami dehidrasi, kekurangan potasium, magnesium, dan lainnya.
Kristin menyarankan agar Moms bisa menggantikan kekurangan nutrisi Si Kecil dengan sumber lainnya.
Toys Kingdom dan MilkLife Wujudkan Senyum Anak Negeri untuk Anak-anak di Desa Mbuit
Source | : | Kompas.com,Instagram |
Penulis | : | Safira Dita |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR