Nakita.id - Frekuensi buang air besar bayi pastinya masih jadi tanda tanya bagi Moms, terlebih bila ia baru saja lahir.
Baik warna maupun bentuknya, Moms pasti mengira tak ada masalah ketika bayi baru lahir.
Akan tetapi, rupanya ada berbagai hal yang perlu Moms waspadai ketika kotoran bayi memiliki warna dan konsistensi tertentu lho.
Moms perlu mempelajari bagaimana kondisi buang air besar bayi bisa dikatakan normal atau terjadi masalah.
Baca Juga: Cara Mudah Membiasakan Anak Untuk Buang Air Besar dan Kecil di Kamar Mandi
Mengutip dari Medical News Today, biasanya bayi yang baru lahir akan mengeluarkan kotoran berwarna hitam dan sangatpekat.
Namun semakin bertambah usia, kotorannya akan lebih kuning atau kecoklatan.
Salah satu faktor frekuensi buang air besar bayi dalam konsistensinya yakni karena pengaruh susu formula yang dikonsumsi bayi.
Kotoran berwarna merah atau putih pada bayi tentu saja mengindikasikan adanya suatu masalah kesehatan pada bayi.
Moms boleh waspada karena bisa jadi bayi mengalami diare atau sembelit ketika warna buang air besar bayi berwarna merah atau putih.
Berikut ini adalah cara Moms membedakan warna kotoran bayi, mengutip dari Medical News Today.
Berwarna Hitam
Bayi yang baru lahir di usia sekitar 1 minggu, biasanya akan buang air besar dengan warna hitam.
Hal ini merupakan kondisi normal karena warna kotoran bayi yang belum mengonsumsi apa pun memang lebih pekat.
Kotoran itu terdiri dari sel-sel, cairan ketuban yang masih tersisa, empedu, dan lendir yang dicerna bayi selama di dalam kandungan.
Biasanya beberapa hari setelah lahir, kotoran itu juga tidak berbau.
Namun lambat laun, warna kotoran bayi akan ebrubah dari hitam, menuju hijau tua, kemudian kuning.
Seharusnya setelah melewati usia 1 minggu, kotoran bayi sudah berubah warna menjadi hijau tua.
Bila bayi masih buang air besar berwarna hitam di usianya yang sudah lebih dari 2 minggu, artinya Moms harus meminta bantuan pada pihak medis untuk memeriksa kondisi bayi.
Baca Juga: Bahan untuk MPASI Bergizi Bayi 12 Bulan ini Jadi Makanan Agar Anak Cerdas
Dikhawatirkan mengalami sistem pencernaan atau bahkan pendarahan.
Kuning
Bayi yang menyusu kepada ibunya pasti memiliki warna kotoran kuning.
Ini adalah warna normal, bahkan ketika buang air besar pada bayi mengeluarkan bintik-bintik kecil.
Bintik kecil berasal dari flek dari ASI yang tidak berbahaya.
Banyak orang menganggap bila kotoran bayi yang diberi ASI cenderung lebih kumuh. Dan hal ini yang tak perlu dikhawatirkan.
Cokelat atau Oranye
Berbeda dengan bayi yang diberi ASI, bayi yang mengonsumsi susu formula kotorannya akan berwarna cokelat atau cenderung oranye.
Bahkan konsentrasi warnanya cenderung lebih gelap dan padat daripada bayi ASI.
Hijau
Apabila si Kecil mengeluarkan kotoran berwarna hijau tetapi cenderung tidak begitu gelap, bisa jadi ia mengalami beberapa kondisi kesehatan.
Baca Juga: Daftar Menu MPASI Bergizi Sebagai Makanan Agar Anak Cerdas, Penting untuk Moms
Di antaranya:
- lambatnya pencernaan bayi,
- pilek atau kembung
- adanya alergi makanan atau intoleransi
- mengonsumsi antibiotik, baik bayi atau ibu yang menyusui.
Tak hanya itu, Moms yang menjalani diet dan sering mengonsumsi protein nabati jadi pengaruh warna kotoran bayi menjadi hijau.
Namun ketika berat badan bayi masih dalam kondisi normal, kotoran hijau pada bayi tak jadi masalah besar kok, Moms.
Merah
Ketika bayi mengeluarkan kotoran berwarna merah, Moms harus sangat waspada.
Baca Juga: Ingin Si Kecil Tumbuh Pintar? Ini 10 Makanan Agar Anak Cerdas
Hal ini tentu ada kondisi kesehatan yang terganggu pada bayi.
Bisa jadi ia menelan sedikit darah ketika menyusu, akrena puting Moms berdarah.
Atau bisa jadi terjadi pendarahan di sistem pencernaan atau bagian pencernaan bayi.
Putih
Meski sama-sama berbahaya, kotoran bayi yang berwarna putih sudah pasti ada yang tidak beres dengan masalah hati bayi.
Beberapa bayi yang mengalami penyakit kuning akan mengeluarkan kotoran yang warnanya cenderung putih.
Tak hanya itu, bayi juga bisa dideteksi mengalami penyakit hati atau kencing kuning.
Sehingga bila bayi mengalami kondisi tersebut, segera bawa ke dokter untuk menguji kadar bilirubinnya.
Jangan abaikan hal-hal yang berisiko ya Moms!
Source | : | medical news today |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR