Bukan sekedar kontaminasi air, tapi juga cahaya dan udara, yang sama-sama bisa menumbuhkan bakteri.
"Kontaminasi air putih dalam kemasan memang bisa terjadi dari udara luar dan saat Anda minum. Karena saat minum, air bekas mulut akan masuk kembali ke botol," kata Pradono, Jumat (27/6/2014).
"Sehingga akan lebih baik jika langsung menghabiskan air putih di kemasan, termasuk yang berisi 1.500 mililiter dalam 2 sampai 3 jam," sambungnya.
Bahkan, menurut Titisari Raharjo, Senior Brand Executive Suntory Garuda Beverage, minuman kemasan botol misalnya yang sudah dibuka dan disimpan untuk diminum kembali esok hari, bisa menimbulkan efek yang tak diinginkan.
"Kalau minuman diletakkan dalam suhu ruang dengan kondisi terbuka tutupnya, bakteri yang masuk tidak bisa dikontrol," ungkapnya kepada Kompas Female.
Walaupun air sendiri tidak mempunyai masa kadaluarsa, botol atau gelas plastik yang digunakan untuk mengemasnya itu yang dapat mengalami 'kebocoran' bahan kimia ke dalam air dan memengaruhi keseluruhan rasa, menurut Live Science via Kompas.com (11/9/2017).
Kebocoran tersebut dapat terjadi karena beberapa hal, seperti botol sudah terlalu lama (lewat masa kadaluarsa), botol rusak, terjemur di bawah matahari, atau diisi dengan air panas.
Source | : | Gridhealth.id,Kompas Female |
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR