"Iya. Karena harus mengerti bahwa kita tidak punya fasilitas, tidak punya apa-apa. Oleh karena itu, kita minta kalau bisa (bantuan), seperti negara-negara lain," ujar Xanana di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Selasa (04/02/2020).
Menurut Xanana, bantuan yang diminta bukan suatu yang sifatnya eksklusif.
Bantuan diperuntukkan bagi warga Timor Leste yang saat ini berada di China.
Jika tidak dibantu, pihaknya khawatir dengan potensi penularan virus corona.
Xanana bahkan percaya bahwa Pemerintah Indonesia akan membantunya.
"Oleh karena itu ini sesuatu yang global, bukan Timor Leste dan Indonesia. Dan saya percaya bahwa karena Indonesia punya kemampuan yang lebih besar dari pada kami, akan membantu kami untuk mengatasi situasi ini," tutur Xanana.
Melepaskan diri dari Indonesia
Seperti diketahui, Timor Leste telah memutuska untuk memisahkan diri dari Indonesia sejak 20 tahun silam.
Pada 30 Agustus 1999, hampir 80 persen rakyat Timor Timur memilih berpisah dari Indonesia.
Referendum yang didukung PBB itu mengakhiri konflik berdarah sekaligus mengakhiri kependudukan mereka sebagai Warga Negara Indonesia.
Memberikan jalan bagi rakyat Timor Leste untuk meraih kemerdekaan.
Dilansir dari AFP via Kompas.com, pendudukan Timor Leste memantik aksi penindakan memilukan selama 24 tahun yang menelan nyawa 250.000 baik karena perang, kelaparan, hingga penyakit.
Namun kegembiraan berubah menjadi duka setelah militer Indonesia dan milisinya menyerbu dengan menghancurkan infrastruktur mereka, serta memaksa ratusan ribu orang mengungsi, dan membunuh 1.400 orang.
Timor Leste, negara yang sebagian besar dari 1,3 juta penduduknya memeluk agama Katolik, baru diakui secara internasional tiga tahun setelah pemungutan suara.
(Artikel ini telah tayang di Sosok.id dengan judul "20 Tahun Silam Melepaskan Diri dalam Referendum Konflik Berdarah, Kini Timor Leste Butuh Uluran Tangan Indonesia, Xanana Gusmao: Karena Kami Tidak Punya Apa-apa")
Source | : | Sosok.id |
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR