Nakita.id - Kematian almarhumah Lina, ibunda dari Rizky Febian seolah masih menyimpan banyak tanya.
Setelah hasil autopsi Lina diumumkan, terbukti Teddy tidak bersalah mengenai dugaan kekerasan yang terjadi pada almarhumah Lina.
Selesainya masalah autopsi, muncul kembali permasalahan baru yakni hilangnya berlian almarhumah Lina seharga Rp.2 miliar.
Belian tersebut merupakan pemberian dari mantan suami Lina yakni Sule.
Mengenai hasil autopsi dan kasus hilangnya berlian Lina, Rizky Febian seoloah menutup diri.
Ia tak banyak berkomentar tentang peristiwa yang sudah terlanjur menjadi pembicaraan publik.
Akhirnya belum lama ini dirinya memutuskan untuk angkat bicara terkait hilangnya berlian tersebut dan juga hasil autopsi
Ia juga menilai bahwa dirinya dan keluarga baik-baik saja menerima hasil dari autopsi tersebut.
"Aku baik-baik aja, ya jujur sedih dengan umur segini Iky banyak tekanan dari mana-mana. Tekadang suka sedih itu bukan Iky lari, bukan Iky gamau membalas, bukan Iky gamau menjawab tapi ini kan permasalahan pribadi," ujar Rizky pada video di akun Youtube Cumicumi.
Ia juga mengatakan, kemarin dirinya lebih memilih bungkam lantaran takut dan merasa trauma.
"Kemarin kenapa Iky bungkam dan baru ngomong sekarang karena banyak ketakutan dan trauma seakan-akan memanaskan apalagi yang dimainin adalah almarhumah, saya yang ga tenang dan segala macem," tambah Rizky.
Mengenai hilangnya berlian almarhumah ibundanya, Rizky Febian lebih memilih tidak banyak komentar.
Ia juga mengatakan dirinya dan juga sang adik tercinta yakni Putri Delina sedang mengurus segala keperluan tentang ahli waris.
Tak hanya itu, ia juga mengatakan bahwa permasalahan hilangnya berlian ibundanya tersebut sudah diurus oleh kuasa hukumnya.
"Biarkanlah, maksudnya aku ga terlalu banyak komen soal itu. Karena kan Putri juga lagi ngurus masalah ahli waris, aku juga lagi ngurus ada pengacara dan segala macem jadi biarkan itu dari pihak pengacara gitu," tutup Rizky.
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR