Nakita.id - Penyebab bayi tidak BAB Berhari-hari hingga jadi sembelit memang sering tak terduga , Moms.
Namun, Moms jangan buru-buru langsung panik jika mendapati masalah bayi yang tidak BAB berhari-hari.
Jika bayi Moms mengalami kesulitan BAB atau buang air besar, mungkin Si Kecil tengah mengalami bisa mengalami konstipasi atau sembelit.
Sebagai Moms yang baru memiliki anak, mungkin akan mengalami sedikit kepanikan jika mengetahui Si Kecil kesulitan BAB berhari-hari.
Pasalnya, jika Si Kecil buang air besar secara teratur, kemungkinan itu merupakan pertanda bahwa ia mengonsumsi makanan yang cukup.
Namun sebeliknya, jika Si Kecil tidak BAB berhari-hari mungkin terdapat masalah dalam sistem pencernaanya.
Dilansir dari parents.com, dokter anak bernama Jennifer Shu, MD, yang berbasis di Atlanta memberikan solusinya terkait masalah BAB Si Kecil.
Penting untuk dicatat bahwa salah satu penyebab Si Kecil kesulitan BAB berhari-hari mungkin karena susu formula.
"Konsistensi adalah kunci untuk mendefinisikan sembelit pada bayi yang disusui. Daripada tinja cair, kumuh, pucat, tinja bayi sembelit akan lebih seperti bola tanah kecil,"
"walaupun sangat jarang bayi yang disusui secara eksklusif disembuhkan," kata Jane Morton, MD, seorang profesor klinis pediatri di Stanford University School of Medicine.
Bayi yang diberi susu formula dan makanan padat juga bisa jadi penyebab Si Kecil tidak bisa BAB berhari-hari.
Sebagai acuan,normalnya bayi usia 0 hingga 4 bulan buang air besar rata-rata tiga sampai empat kali sehari
Hal tersebut terjadi setelah pengenalan makanan padat, yang berkurang menjadi sekitar satu gerakan usus per hari.
"Bayi yang diberi susu formula secara eksklusif jauh lebih mungkin mengalami masalah sembelit," kata Dr. Morton.
"Formula dapat mengencangkan kotoran lebih banyak dari ASI," kata Dr. Shu yang menambahkan.
Jika Si Kecil menderita alergi protein susu atau intoleransi, ia bisa mengalami konstipasi.
Formula berbasis susu dapat menyebabkan hal ini, serta susu dalam makanan Moms yang melewati ASI.
Ini juga berlaku untuk segala jenis susu yang dapat dikonsumsi bayi seperti yogurt dan keju.
Ketika bayi berusia sekitar 6 bulan, dokter sering memberi Moms lampu hijau untuk menawarkan berbagai makanan bayi.
"Apa yang bayi Moms makan akan sangat menentukan jenis kotoran yang bisa diharapkan," kata Dr. Shu.
Perubahan dalam susu formula atau dalam diet ibu dapat membantu memerangi sembelit pada bayi formula dan bayi yang diberi ASI.
"Makanan padat, yang sering menjadi penyebab sembelit , juga bisa menjadi obatnya," kata Dr. Shu.
Untuk mengatasinya, Moms bisa memberika jenis buah-buahan dan sayuran yang mudah ditemui di pasar.
Buah-buahan tersebut seperti pir, apel, dan brokoli yang dapat mengembalikan pencernaan Si Kecil ke jalurnya.
Namun, ketika cara pemberian buah-buahan tersebut tidak berhasil, dokter mungkin menyarankan stimulasi dubur dengan menggunakan kapas atau termometer dubur.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Parents |
Penulis | : | Safira Dita |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR