Nakita.id - Wabah virus corona di China telah membunuh ribuan jiwa.
Persebaran dan penularannya yang terbilang cepat dan menjadi momok yang menakutkan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah resmi mengumumkan status darurat dunia untuk waspada pada virus mematikan ini.
Dilansir dari ndtv.com, jumlah kematian epidemi virus corona ini telah melonjak menjadi 1.011 per selasa (11/2/2020) sejak kemunculannya pada akhir tahun 2019 yang lalu.
Berdasarkan angka yang dikeluarkan oleh pemerintah China, sudah ada 42.200 kasus yang terjadi.
Tidak cuma China, sejumlah kasus virus corona juga diketahui menjangkit sejumlah negara di Asia.
Tak heran jika masyarakat mulai meningkatkan kewaspadaan mereka, terutama ketika berada di ruang publik.
Salah satu caranya adalah dengan memakai masker untuk mencegah penularan lewat saluran penapasan.
Tapi siapa sangka kalau meningkatnya permintaan masker bisa membuat harganya melonjak sangat drastis.
Melansir dari World of Buzz, setelah merebak wabah virus corona, harga masker menjadi lebih mahal dari emas.
Hal ini tidak terlepas dari minimnya ketersediaan masker dan tingginya permintaan dari konsumen.
Disebutkan, harga satu kotak masker N95 yang dijual di Pasar Pramuka, yakni pasar farmasi terbesar di Jakarta bisa melonjak naik hingga tujuh kali lipat.
Masker tersebut dijual dengan harga Rp1,5 juta, sangat jauh dibanding harga emas yang satu gram hanya Rp800 ribu.
Meski hingga saat ini masih belum ada kasus virus corona yang dilaporkan di Indonesia.
Tapi, hal itu tidak menghalangi niatan publik untuk berjaga-jaga meski harga masker sedang melonjak drastis.
Harga masker 3 ply biasa yang berwarna biru dan hijau dijual di pasaran seharga Rp 275 ribu.
Padahal, biasanya masker tersebut dijual di apotek hanya Rp30 ribu untuk isi lima puluh.
Source | : | World of Buzz,NDTV |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR