Nakita.id - Tubuh membutuhkan mineral untuk proses metabolisme.
Salah satu mineral yang dibutuhkan adalah zat besi.
Zat besi juga merupakan komponen penting dari hemoglobin.
Kekurangan zat besi dapat menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai anemia defisiensi besi.
Baca Juga: Kenali Miom, Anemia, dan Diabetes yang Bisa Jadi Gangguan Saat Moms Hamil
Anemia defisiensi bisa menyebabkan pasokan oksigen tidak mencukupi bagi tubuh Moms.
Efek yang mungkin dari kekurangan zat besi yang parah pada wanita hamil adalah peningkatan risiko memiliki bayi prematur, atau bayi yang lebih kecil dari normal.
Anemia defisiensi besi mungkin dikacaukan dengan talasemia, yang merupakan kelainan darah genetik bawaan.
Pastikan untuk memberi tahu dokter jika Moms memiliki riwayat keluarga thalassemia.
Baca Juga: Moms Sedang Hamil dan Sering Pusing? Awas, Jangan-jangan Kekurangan Zat Besi!
Berapa banyak zat besi yang dibutuhkan tubuh Moms?
Tubuh Moms membutuhkan setidaknya 27 mg zat besi setiap hari selama kehamilan.
Namun, jumlah sebenarnya yang diperlukan tergantung pada usia dan kesehatan Moms secara keseluruhan.
Dianjurkan untuk menimbun simpanan zat besi (dan nutrisi lainnya) sebelum hamil.
Moms akan membutuhkan kira-kira dua kali jumlah zat besi normal selama kehamilan.
Mungkin Moms akan diminta oleh dokter untuk mulai mengonsumsi vitamin prenatal yang mencakup suplemen zat besi dosis rendah.
Sertakan makanan kaya zat besi seperti daging dan unggas, misalnya daging sapi tanpa lemak, ayam, telur, kerang rebus, buncis, labu pahit, kedelai goreng.
Moms juga bisa konsumsi sereal siap makan yang diperkaya kandungan zat besi.
Dr Krishna H Kumar, Konsultan Obstetri & Ginekolog juga menjelaskan gejala yang timbul apabila Moms kekurangan zat besi.
Gejala kekurangan zat besi
Kekurangan zat besi sering terjadi pada wanita hamil dan menyusui.
Namun, gejala defisiensi besi dapat samar dan tidak spesifik, seperti:
Saat Moms berencana untuk hamil atau saat sedang hamil, pastikan Moms memeriksa apakah Moms kekurangan zat besi.
Risiko anemia meningkat ketika kehamilan Moms berlanjut dan asupan zat besi saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan zat besi tubuh.
Dokter akan melakukan tes darah sederhana untuk memeriksa dan mendiagnosis tingkat keparahannya.
Baca Juga: Tak Pernah Tersorot Media, Kepala Produksi Sinetron Bongkar Sosok Suami BCL Saat Kerja
Kemudian, dokter akan meresepkan jumlah suplemen zat besi yang Moms butuhkan.
Seperti halnya obat-obatan lain, simpan suplemen zat besi di lokasi yang aman, jauh dari anak-anak.
Segera hubungi dokter jika Moms mengalami gejala seperti mual, muntah, diare, tinja gelap, atau sembelit.
Ini adalah gejala zat besi yang berlebihan di tubuh Moms.
Jangan minum suplemen zat besi sendiri.
Jika dokter memutuskan bahwa suplemen oral tidak berfungsi, injeksi dapat menjadi pilihan.
Jangan lupa untuk selalu konsultasikan konsisi kesehatan Moms, terutama saat hamil.
Source | : | Nakita,mypositiveparenting.org |
Penulis | : | Nur Marufah Saniati |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR