“Setiap tahapan umur itu beda-beda, kalau anak masih kecil okelah ya, tapi kalau anak udah agak besar itu agak susah.
Pertama, kita harus tau waktunya kapan kira-kira kita bisa masuk buat ajak dia ngobrol,” ungkap Ui.
Ui pun memberikan contoh perilaku anak pertamanya saat ini.
Dimana sang anak, mulai ingin menunjukan jati dirinya dan memiliki ‘wilayahnya’ sendiri yang tidak boleh diganggu olehnya maupun sang suami.
Memahami akan hal itu, Ui pun mencoba menghargai keinginan anaknya tersebut dan memilih untuk mengajaknya mengobrol di lain waktu.
“Kedua, aku suka cerita tentang aku dulu. Misalnya ibu lagi kesel masa blablabla. Nah dari situ akhirnya dia mau cerita,” ujarnya.
Dibandingkan harus menunggu anak yang cerita terlebih dahulu, Ui mengaku lebih suka memberikan anak contoh dengan membuka cerita dan menceritakan perasaannya terlebih dahulu.
BACA JUGA: Mengenal Kanker Kolerektal, Pembunuh Nomor 3 yang Sering Diabaikan
Dengan begitu, anak pun akan merasa percaya dan nyaman untuk cerita pada orangtuanya.
Si anak juga mulai terbuka untuk menceritakan apa yang ia rasakan dan ia hadapi.
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR