"Mereka memang pernah protes kenapa teman temannya boleh sedangkan dia enggak. Tapi aku dan Mas Indra selalu kasih pengertian kalau tiap keluarga itu punya nilai-nilai yang berbeda.
Aku jelaskan, mungkin di keluarga itu boleh tapi di keluarga kita nggak boleh karena (alasan) ini... ini... ini.
Alhamdulillah kedua anakku tidak ada masalah dengan itu. Karena mereka tetap bisa main handphone, tetapi hanya di weekend itu pun hanya dua jam," tegas Ui.
BACA JUGA: Dianggap Steril, Benda Ini Justru Jadi Pemicu Alergi Pada Anak Menurut Riset
Selain itu, Ui mengaku selalu mengajak kedua anaknya komunikasi untuk menghindari kesalahpahaman.
Dengan komunikasi pula, anak akan merasa lebih dihargai dan dilibatkan.
"Ketika mereka minta handphone, saya tanya buat apa? Kalau buat pelajaran, oke. Yang penting kita ngobrol," ujarnya.
Tak hanya untuk anak, pembatasan penggunaan handphone ini juga diterapkan Ui pada dirinya sendiri.
"Dari anak-anakku bayi aku selalu terapkan ke anak-anak pukul 7 malam harus tidur. Jadi saat aku menidurkan mereka, aku put away my phone. Misalnya ada kerja pun aku bilang 'sori ya aku lagi menidurkan anak-anak'.
Jadi anak-anak juga tau kalau ibunya juga punya waktu dimana nggak pegang handphone," jelas Ui.
Menurut Ui, hal itu penting untuk dilakukan sebab anak akan melihat apa yang orangtuanya lakukan.
"Anak akan liat apa yang orangtuanya lakukan, kalau semuanya difasilitasi handphone dikasih, wifi dikasih, ya anak pasti suka online. Jadi jangan salahkan anak juga jika sudah seperti itu," pungkasnya.
BACA JUGA: Ini Risiko Penyakit Pada Bayi yang Lahir dari Ibu Golongan Darah O
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR