Nakita.id – Seorang wanita bernama Marianne Ponsonby-White (30), setiap pagi harus memeriksa wajahnya di cermin karena dia memiliki bulu hitam tebal di pipi dan dagu.
Melansir situs Dailymail.co.uk, wanita yang bekerja sebagai manajer penjualan dan pemasaran ini memiliki sindrom ovarium polikistik (PCOS).
Sindrom ini terjadi karena ketidakseimbangan hormon, dimana ovarium wanita menghasilkan hormon testosterone dalam jumlah terlalu banyak.
Hal ini menyebabkan terbentuknya kista kecil yang tidak berbahaya, serta gejala seperti pertumbuhan rambut yang berlebihan, dikenal dengan hirsutisme, periode menstruasi yang tidak menentu, penambahan berat badan, masalah jerawat dan kesuburan.
Namun, Marianne beruntung memiliki sedikit gejala tersebut.
Tubuhnya hanya kerap ditumbuhi dengan rambut berlebih yang membuatnya jadi kurang feminim.
Dilansir melalui Lifestyle.kompas.com, wanita yang mengalami PCOS memiliki ovarium yang mengandung beberapa cairan disebut folikel.
Baca Juga: Anak yang Suka Dinosaurus Ternyata Menunjukkan Kecerdasan Di Atas Rata-rata
Sedangkan ovarium yang normal hanya akan mengandung satu folikel yang akan matang dan pecah menjadi menstruasi.
Folikel ini dapat terlihat melalui pemeriksaan USG.
Pada kondisi ini, kadar hormon androgen cukup tinggi sehingga dapat memengaruhi perkembangan dan pelepasan sel telur pada masa ovulasi.
Nah Moms, kebanyakan wanita dengan PCOS ini memiliki berat badan berlebih sehingga perlu mengatur pola makan dan banyak melakukan aktivitas fisik.
Meski sindrom ini menganggu tingkat kesuburan, Moms sebaiknya tidak pesimis untuk dapat memiliki anak.
Source | : | Kompas.com,dailymail.co.uk |
Penulis | : | Fairiza Insani Zatika |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR