Nakita.id – Pada kondisi normal, tubuh manusia secara alami akan menghasilkan antibodi untuk melindungi tubuh dari potensi kerusakan akibat serangan berbagai bakteri dan virus yang kerap terjadi secara tiba-tiba.
Namun sayangnya ada beberapa tubuh yang tidak dapat menghasilkan antibodi yang memadai sehingga dengan mudah terinfeksi.
Masalah pun semakin rumit, ketika tubuh tersebut sedang dalam posisi hamil.
BACA JUGA: Waspadai Maternal Sepsis atau Infeksi Pada Ibu Hamil, Bisa Sebabkan Kematian!
Kehamilan pada umumnya dapat membuat kondisi kesehatan seseorang menurun sehingga lebih gampang terinfeksi dengan sejumlah penyakit.
Jika tidak segera ditangani dan mendapat perawatan, beberapa penyakit ini dapat berisiko keguguran, persalinan prematur, cacat lahir, dan bahkan kematian.
Untuk itu, ibu hamil sebaiknya memahami berbagai jenis penyakit yang mungkin saja menyerang kesehatan janin dan diri sendiri.
Setidaknya ada 6 jenis infeksi penyakit yang kerap menghantui para ibu hamil.
BACA JUGA: Cantik dan Keibuan, Begini Penampilan Ulfa Istri Syekh Puji Sekarang!
Hepatitis B
Hepatitis B merupakan salah satu infeksi penyakit yang paling umum terjadi selama kehamilan.
Penyakit ini mempengaruhi hati dan dapat menimbulkan sejumlah risiko berbahaya untuk ibu hamil dan janinya.
Mulai dari risiko peningkatan mortalitas, berat lahir rendah, dan bahkan kelahiran prematur.
Infeksi ini menyebar melalui kontak seksual atau kontak darah langsung dengan orang lain yang terinfeksi.
Untuk menghindari penyakit ini, biasanya ibu muda dianjurkan untuk melakukan imuniasai virus ini terlebih dahulu sebelum kehamilan.
BACA JUGA: Yang Terjadi Setelah Rutin Menggosok Tomat Pada Wajah Selama 3 Detik
Hepatitis C
Mual pada ibu hamil dapat menjadi salah satu indikasi penyakit hepatitis C.
Namun, karena gejala yang mirip dengan gejala penyakit lainya.
Seringkali sulit untuk menilai terjadi tidaknya penyakit ini pada ibu hamil.
Hampir sama halnya dengan hepatitis B, hepatitis C juga menyebar akibat kontak langsung maupun tidak langsung dengan orang lain yang terinfeksi.
Biasanya, ibu yang telah terinfeksi dapat menularkan penyakit ini pada anaknya.
Infeksi Saluran Kemih
Infeksi saluran kemih biasanya disebabkan oleh bakteri dari kulit, vagina, atau dubur yang masuk ke tubuh melalui uretra.
Bakteri ini kemudian berkembang dengan baik dan dapat menghasilkan sejumlah komplikasi.
Bakteri ini juga dapat ‘berjalan’ ke ginjal hingga menyebabkan infeksi ginjal yang serius.
BACA JUGA: Ditanya Maukah Menikah dengan Ivan Gunawan, Reaksi Sang Kekasih Bikin Tertegun
Penyakit Menular Seksual
Penyakit menular seksual merupakan salah satu penyakit yang memiliki kemungkinan tinggi terjadi pada ibu hamil.
Sayangnya, penyakit menular seksual tidak menunjukan gejala sehingga tes regular sangat penting dilakukan untuk memastikan keamanan dan deteksi dini.
Cacar Air
Cacar air adalah salah satu jenis infeksi kehamilan yang dapat menyebabkan komplikasi bagi ibu hamil dan janin sebelum hamil.
Meskipun 95% wanita kebal terhadap cacar air setelah pernah mengalaminya sekali, tetapi bukan berarti cacar air tidak dapat terjadi dua kali.
Kemungkinan ini pun semakin meningkat ketika seseorang tidak pernah mendapatkannya.
Adapun komplikasi pada janin dapat bervariasi, salah satunya yaitu adanya kerusakan pada perkembangan fisik janin.
German Measles atau Rubella
German Measles atau Rubella menunjukan gejala mirip flu, seperti mata yang sakit ringan, peningkatan suhu, pembengkakan kelenjar getah bening, dan lain sebagainya.
Jika infeksi penyakit ini terjadi selama kehamilan maka bukan tidak mungkin terjadi kecacatan otak dan jantung pada janin.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR