Nakita.id - Salah satu indikator untuk mengetahui Si Kecil terlambat berbicara atau tidak yakni dengan mengamati kemampuannya dalam menggunakan rongga mulut.
Baik dengan bersuara atau pun mengolah makanan dan minuman yang masuk ke tubuh Si Kecil lewat rongga mulut.
Anak saya, Harvey sudah mulai mengoceh sejak usia 4 bulan, meskipun belum ada maknanya dan tidak juga konsisten.
Namun saat memasuki usia 12 bulan hingga kini 16 bulan Harvey selalu bisa mengejutkan saya dengan banyaknya kata–kata baru yang bisa diucapkan.
BACA JUGA :[GloryStory] Kapan Waktu yang tepat Menyapih Si Kecil, Moms?
Anehnya justru Harvey lebih piawai mengucapkan kata–kata yang sulit ketimbang yang mudah.
Ia lebih lancar mengucapkan shampoo daripada sabun, daddy daripada mama, dan lain sebagainya.
Karena banyaknya kata–kata yang sudah bisa diucapkan Harvey, saya tidak begitu khawatir lagi akan speech delay atau keterlambatan bicara pada anak.
BACA JUGA :Langsing Banget, Padahal Berat Badan Gracia Indri Pernah 78 kg, Ini Rahasianya!
Tapi Moms sebenarnya ada indikator yang bisa menjadi alarm buat kita untuk mulai mengetahui keterlambatan anak dalam berbicara.
Misalnya di usia 12 bulan anak belum bisa makan makanan bertekstur, saat konsumsi buah masih harus diblender dan bubur masih harus disaring serta belum bisa makan biskuit dan sebagainya.
BACA JUGA :'Telur Dadar' Anak Anji Tuai Pujian, Warganet : Keren! Anak Enggak Nyanyi Lagu Orang Gede Lagi!
Atau juga anak belum bisa minum dengan sedotan.
Ketidakmampuan atau ketidakmaksimalan anak dalam menggerakkan rongga mulutnya bisa jadi tanda anak akan mengalami terlambat bicara.
Lalu jika anak moms mengalami ciri–ciri di atas apa yang bisa dilakukan?
Selain berkonsultasi dengan dokter ahli, moms bisa mencoba melatih gerak otot anak dengan memijat area sekitar rahang anak, menggosok gigi dan area gusi untuk memberikan stimulus dan kelenturan gerak mulut.
Kedua cara tersebut bisa dilakukan di rumah dan memberikan rangsangan dan latihan gerak pada rongga mulut anak.
BACA JUGA :Sedotan Buat Minum Berdampak Membahayakan, Berhati-hati Mulai Sekarang
Hal berikutnya yang bisa dilakukan yakni sering mengajak Si Kecil berbicara, untuk mudahnya Moms dapat menceritakan apa yang akan Moms kerjakan.
Misalnya “Mama sedang buatkan susu adik ya. Adik haus kan?” atau “Yuk kita belajar mengenal warna, kursi ini warnanya biru” dan hal–hal sederhana lainnya.
Semakin banyaknya kata yang dicerna anak, maka semakin banyak pula tabungan katanya.
BACA JUGA :Cantik dan Keibuan, Begini Penampilan Ulfa Istri Syekh Puji Sekarang!
Sehingga nanti ketika kemampuan bicaranya sudah sempurna, anak pun dapat mengucapkan kata dengan lincah dari yang sudah sering didengar dan ia mengerti.
Tips berikutnya, jangan pernah berbicara kepada anak dengan bahasa bayi yang dibuat–buat ya Moms, misalnya “atit ya?” seharusnya “sakit ya?” atau “ adek mau mamam ya?” seharusnya “adek mau makan ya?”.
Dengan mengucapkan kata dengan lafal yang benar dan jelas, maka anak juga akan belajar mengucapkan kata dengan benar dan tepat.
BACA JUGA :Wajib Tahu, Ini Faktor Tanpa Disadari Membuat Anak Terlambat Bicara
Penulis | : | Kusmiyati |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR