Nakita.id - Sebagai orangtua, tentu kita ingin Si Kecil berkembang dengan cepat, normal dan sehat bukan?
Namun, tanpa kita sadari, lingkungan rumah yang berisik dapat memengaruhi perkembangan bahasanya lo.
Misalnya, saat Si Kecil sering mendengar suara televisi yang keras, pertengkaran saudara, ataupun tinggal di dekat pabrik dan lain sebagainya.
BACA JUGA: Begini Perkembangan Bahasa Anak Usia 3 Sampai 6 Bulan yang Normal Terjadi
Hal ini diungkapkan oleh sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Child Development.
Para peneliti dari University of Wisconsin–Madison mempelajari anak batita berusia 23-29 bulan.
Mereka meneliti mengenai kemampuan batita mempelajari kata baru dengan bunyi lingkungan yang berbeda-beda.
Bunyi lingkungan ini adalah rekaman dari percakapan orang dewasa yang terdengar seperti suara televisi atau pembicaraan orangtua.
Kemudian, rekaman ini diputar dengan volume yang keras, volume rendah, dan tidak diputar sama sekali selama anak batita diajari makna dari berbagai kata-kata.
BACA JUGA: Wow, Anak Mahir Berbahasa Asing Dapat Menambah Kecerdasannya!
Setelah belajar, para peneliti kemudian menguji kemampuan anak batita dalam mengingat kata-kata tersebut.
Ternyata, hanya anak-anak yang belajar dengan volume rekaman rendah atau sunyi yang mampu mempelajari kata-kata baru.
Sementara itu, anak-anak yang belajar di lingkungan yang berisik sulit untuk fokus pada pelajaran karena perhatian mereka teralihkan oleh suara rekaman tersebut.
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Source | : | goodhousekeeping.com |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR