Nakita.id - Usia tumbuh kembang anak memang perlu diperhatikan.
BACA JUGA: Waduh! Food Vlogger Temukan Semut dan Staples Saat Makan di Restoran Ashanty.
Karena di waktu ini ia mulai dikenalkan dengan beragam keahlian seperti kreativitas, kemampuan motorik halus, yang tentu berguna saat Si Kecil besar nanti.
Saat Si Kecil asyik bermain dengan mainannya, akan ada satu momen di mana ia merasa kesal karena tidak bisa membuat mainan tersebut bergerak sesuai kehendaknya.
BACA JUGA: Bangunkan Suami dengan Cara Ini, Angel Lelga Ditegur Warganet
Namun, ketimbang Moms langsung mengajari ia bagaimana cara bermain yang 'benar', lebih baik arahkan dengan memberikan pertanyaan.
"Jadi, tetap diarahkan tanpa perlu mendikte. Sesudah itu kita juga bisa memberikan atau meminta izin kepada anak, boleh tidak menunjukkan cara bermain yang berbeda," terang Dr. Deborah Weber, Ph.D., Director, Early Childhood Development Research di Fischer-Price, saat diwawancarai nakita.id.
Di acara "Kenali Cara Pembelajaran Baru Bersama Fisher-Price" pada Rabu (11/4/2018) di Mamain Play & Eat, Jakarta Selatan, ia menerangkan bahwa dengan tak mendikte anak, Si Kecil juga bisa menggunakan kemampuan observasinya.
Sehingga perlahan-lahan anak tidak akan terlalu memikirkan rasa frustasi, dan akan mencoba cara yang lain.
BACA JUGA: 7 Makanan untuk Mencegah Tumor di Rahim, Perempuan Wajib Tahu!
Untuk mengajarkan anak bagaimana ia bisa menangani emosinya, harus mengandalkan intuisi dari Moms sebagai orangtua.
"Jadi harus mengikuti intuisi orangtua, kapan anak harus dibantu, atau kapan anak bisa menyelesaikan persoalannya sendiri," sarannya.
"Bahkan rasa frustasi juga merupakan proses dari belajar trial and error, bagaimana ia bisa mengenal emosi tertentu," tambahnya.
Apa Itu Silent Treatment? Kebiasaan Revand Narya yang Membuatnya Digugat Cerai Istri
Penulis | : | Amelia Puteri |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR