Nakita.id - Isi percakapan terahkir Ashraf Sinclair dengan artis Malaysia diungkap selepas sang aktor meninggal dunia.
Terlebih, sikap Ashraf Sinclair, suami Bunga Citra Lestari (BCL) dalam percakapan dengan artis Malaysia tersebut sempat jadi sorotan.
Diketahui kini BCL tengah merasakan duka mendalam akibat kepergian Ashraf Sinclair yang begitu mendadak.
Dilansir sebelumnya dari Kompas.com, suami dari penyanyi Bunga Citra Lestari (BCL), Ashraf Sinclair (40), meninggal dunia kemarin, Selasa (18/2/2020).
Diberitakan jika Ashraf disebut meninggal karena serangan jantung dan telah dibenarkan manajer BCL, Doddy.
"Serangan jantung," kata Doddy, melalui pesan singkat, mengutip dari Kompas.com.
Doddy pun mengatakan jika Ashraf meninggal dunia pagi tadi yang tentunya mengejutkan banyak pihak.
Disebutkan jika pria bernama lengkap Ashraf Daniel Mohammed Sinclair itu meninggal dunia pada usia 40 tahun.
Diketahui Ashraf meninggal dunia di Rumah Sakit MMC Kuningan sejak tadi pagi sekitar pukul 07.33 WIB.
Kini, almarhum Ashraf Sinclair telah dimakamkan di San Dieo Hills, Karawang, Jawa Barat pada Selasa (18/02/2020) kemarin.
Berpulangnya Ashraf Sinclair tentu membuat publik terkejut tak percaya terlebih untuk sang istri, Bunga Citra Lestari.
Ibu dari Noah Sinclair tersebut juga tampak menerima banyak ucapan belasungkawa yang menguatkannya.
Bahkan, rekan seprofesi mereka pun tak ketinggalan melayat di kediaman Bunga Citra Lestari untuk memberikan dukungan.
Tak hanya rekan seprofesi dalam negeri, nampaknya ucapan tersebut juga datang dari kalangan artis dari negeri Jiran, Malaysia.
Dilansir dari Instagram Tiara Jacquelina, tampak artis Malaysia tersebut mengucapkan duka cita untuk kepergian Ashraf Sinclair.
Lebih lanjut, Tiara juga mengungkap pecakapan terakhirnya melalui pesan Whatsapp dengan Ashraf Sinclair.
Dilansir dalam postingannya di Instagram, Tiara Jacquelina tampak membagikan percakapan terakhirnya dengan Ashraf Sinclair yang dilakukan pada Desember 2019 lalu.
Dalam pesannya, Ashraf meminta maaf karena tidak bisa bergabung teater musikal Puteri Gunung Ledang (PGL) yang diproduseri Tiara karena pekerjaannya di Indonesia.
Dalam percakapan dengan Bahasa Inggris tersebut, tampak Ashraf Sinclair yang mengirim pesan duluan kepada Tiara Jacquelina.
"Hi kak, saya mencoba untuk menyanyikan lagunya beberapa kali dan saya menyesal mengatakan bahwa saya tidak merasa nyaman membawakan lagu tersebut,
Selain itu, sinetron saya semakin bagus ratingnya dan mulai disukai stasiun televisinya. Artinya, mungkin sinetron kami akan terus berjalan 6 hingga 8 bulan.
Atau mungkin lebih. Jadi, saya tidak bisa ikut berperan dalam PGL tahun ini," tulis Ashraf.
Dengan sopan, Ashraf Sinclair mengaku tersanjung dengan tawaran Tiara untuk berperan dalam PGL tersebut.
"Sekali lagi, saya benar-benar merasa terhormat dipertimbangkan untuk ikut dalam produksi ini. Saya juga berharap mungkin akan menjadi rezeki saya di lain kesempatan," tulis Ashraf lagi.
Dalam pesan tersebut, Tiara pun menyambut baik percakapan tersebut dengan menyebut tidak masalah dan akan bekerjasama dengan Ashraf di lain kesempatan,
Dalam caption unggahan Instagramnya tersebut, Tiara Jacqueline pun menyebut sikap Ashraf yang begitu baik.
"Ashraf seorang yang baik, sangat merendah diri dan sopan. Dia juga terkenal dengan etika kerja profesionalnya. Ini merupakan WhatsApp terakhir saya dengan Ashraf. Kita bahkan berdiskusi soal audisinya untuk teater musikal PGL, memang tidak ada rezeki," tulis Tiara Jacquelina.
Tiara pun mengaku turut berduka cita dan mendoakan Ashraf agar ditempatkan di serga serta agar keluarganya diberi kekuatan.
"Untuk Ashraf, kamu meninggalkan dunia terlalu cepat. Kita kehilangan satu lagi talenta muda berbakat di industri film. Banyak yang mengenal dan menyayangimu merasa kehilangan seorang teman baik. Simpati terdalam saya untuk @bclsinclair @aishahjennifer dan seluruh keluarga mereka. Semoga Ashrag tersenyum pada kalian semua ditempat khusus di Surga. Alfatihah," tandas Tiara Jacquelina.
Source | : | Kompas.com,Instagram |
Penulis | : | Safira Dita |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR