Nakita.id - Manis pahitnya sebuah hubungan memang pasti dialami sebagai bagian dari pembelajaran.
Termasuk hubungan pernikahan yang sudah mengikat tali hingga maut memisahkan.
Komunikasi yang baik penting agar membuat hubungan lebih harmonis.
Sebuah hubungan pernikahan pun akan mengalami masa-masa sulit yang membutuhkan kerjasama antara Moms dan Dads.
Namun, ada 3 hal yang bisa memprediksi jika hubungan pernikahan Moms sudah berada di ujung tanduk, dan bahkan sampai menuju perceraian!
BACA JUGA: Marak Perceraian, Kenali Tanda-Tanda Pasangan yang Rentan Bercerai
1. Menghina pasangan
Menurut psikolog, penghinaan, kekejaman, sarkasme, menggunakan bahasa tubuh yang mengejek, adalah ciri-ciri nomor satu dari perpecahan.
"Penghinaan itu beracun bagi hubungan karena menimbulkan rasa jijik. Hampir tidak mungkin menyelesaikan masalah ketika pasangan Anda mendapatkan pesan bahwa Anda jijik dengannya. Dalam bentuk apa pun," tulis perintis riset hubungan Dr. John Gottman.
Gottman menyarankan untuk "membangun budaya kesukaan dan kekaguman."
Diskusikan kenangan yang paling bahagia, berfokus pada bagaimana dan mengapa berkumpul bersama.
BACA JUGA: Lama Tak Terdengar Kabarnya, Begini Potret Cantik Anak dan Mantan Istri Ariel 'Noah'
Ungkapkan kesan pertama terhadap satu sama lain, kunjungi kembali memori di tahun-tahun pra-nikah.
Jalan menuju masa depan yang lebih bahagia mungkin hanya berada di jalur memori lampau Moms dan pasangan.
2. Komplain tentang pasangan
Mengeluhkan pasangan kepada teman-teman dapat menjadi terapi.
Tetapi dengan setiap kata-kata kasar yang diucapkan, Moms mengikis dasar hubungan pernikahan itu sendiri.
Penelitian menunjukkan, "Ketika mereka berada dalam perspektif negatif, pasangan menjadi hipersensitif dan mengambil segala sesuatu secara lebih pribadi."
Bicara satu sama lain, bukan tentang satu sama lain.
BACA JUGA: Lama Tak Terlihat, Inilah Kabar Indri Mantan Istri Sahrul Gunawan yang Makin Cantik!
Konselor hubungan Nick Notas menyatakan, "Seseorang perlu berjuang untuk membangun komunikasi yang sehat dari kedua belah pihak. Tidak ada alasan untuk menangani hubungan dengan cara lain. Jika peduli dengan orang yang dicintai, silakan bicara dengan mereka."
3. Mendiamkan pasangan
Ada beberapa orang yang benci berhadapan langsung, sehingga melarikan diri mungkin tampak lebih mudah daripada berkelahi.
Tapi, berdiam selama argumen sama rusaknya dengan berteriak satu sama lain.
Penelitian di Journal of Marriage and Family menyebutkan, "Penarikan diri dapat menyebabkan kemerosotan pernikahan dalam jangka panjang, mungkin karena masalah yang tidak terpecahkan dan ada peningkatan jarak dan rasa asing."
Bicaralah dengan diri sendiri terlebih dahulu.
Kemudian, katakan pada pasangan bahwa Moms perlu istirahat sejenak.
Meluangkan waktu untuk menenangkan diri selama konflik tidak berarti sebuah halangan, selama Moms kembali dan lebih tenang menyelesaikan masalah.
BACA JUGA: Daftar Artis yang Berhasil 'Move On' dari Mantannya, Nomor 3 Idaman!
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | purewow |
Penulis | : | Amelia Puteri |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR