Nakita.id - Siapa sangka malaikat dalam rumah tangga bisa jadi sosok yang menyeramkan.
Seorang istri yang harusnya mengayomi berubah menjadi dalang pembunuhan suaminya sendiri.
Tak terbayangkan memang, namun kisah tersebut nyata adanya.
Kisah ngeri tersebut terjadi pada Selasa (18/2/2020) pagi.
Agus (42) pria yang juga seorang suami ditemukan tewas di belakang pabrik tempat istrinya bekerja.
Usut punya usut, Endang (36) warga Tugu Sari, Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran, Lampung yang jadi dalangnya.
Istri Agus tersebut mulanya berdalih mengetahui sang suami tewas pukul 11.00 WIB dari anaknya yang melihat foto mayat Agus di Facebook.
Endang bahkan pergi ke Polsek untuk mencari keterangan.
Setibanya di rumah sakit, Endang berlagak tak tahu menahu kemana suaminya akan pergi saat keluar rumah.
“Dia pergi tapi enggak bilang mau ke mana,"
"Dari rumah saya jauh, jadi saya enggak tau kenapa dia bisa sampai ke situ (TKP),” kata Endang dikutip Nakita.id dari Kompas.com.
Sepintar-pintarnya bangkai ditutupi, baunya tetap tercium juga, begitu juga dengan skenario licik Endang.
Pihak kepolisian yang telah selesai melakukan penyelidikan pun mengamankan Endang dan pria bernama Dedi Windriyanto di saat tahlilan tengah digelar di rumah.
Dedi (33) sendiri adalah pria simpanan Endang yang mengeksekusi Agus.
Dedi dan Endang ternyata telah membuat rencana untuk menghabisi nyawa Agus sejak dua bulan lalu.
Dikatakan Endang sakit hati lantaran Agus sering bertindak kasar secara verbal pada istrinya.
Berangkat dari hal tersebut Endang membuat skenario kalau dirinya memiliki pria simpanan inisial K.
Agus tentu cemburu, Dedi kemudian mengajak suami Endang untuk mencari si K yang hanya karangan saja.
Agus sendiri tak tahu kalau Dedi adalah sosok pria yang justru jadi selingkuhan Endang.
Saat di jalan, Dedi kemudian menghabisi nyawa Agus dengan memukul kepala dan tulang kering kaki.
Endang sendiri mengaku tak menyesal berhasil membuat nyawa suaminya sendiri melayang.
"Nggak nyesel (membunuh). Dia (Agus) galak sejak awal nikah udah ribut terus,” ujar Endang.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Yosa Shinta Dewi |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR