Nakita.id - Kesedihan mendalam masih menyelimuti keluarga Bunga Citra Lestari (BCL) usai suaminya, Ashraf Sinclair meninggal.
Dikabarkan bahwa Ashraf meninggal karena serangan jantung.
Hal itu membuat banyak orang kaget lantaran suami BCL disebut sering berolahraga.
Tak hanya itu, menurut pelatih gym dari Ashraf, suami BCL tersebut tahu batasan kemampuan dirinya saat berolahraga.
Menurutnya pula, sebelum meninggal, Ashraf masih mengikuti kelas crossfit.
Apakah ada faktor lain yang memicu seseorang bisa meninggal dunia karena serangan jantung?
Beberapa waktu lalu, dalam acara 'Selamat Pagi Indonesia' seorang dokter spesialis jantung, Anwar Susanto membeberkan salah satu alat yang bisa menjadi pemicu munculnya serangan jantung.
Mulanya, pembawa acara dalam acara tersebut bertanya, apakah alat pembentuk otot perut yang pernah digunakan Ashraf Sinclair bisa memengaruhi jantung seseorang.
Melansir dari unggahan Ashraf Sinclair di Instagram, suami BCL itu sering menggunakan alat pembentuk otot perut. Alat tersebut pun terlihat bergetar saat digunakan.
Dalam keterangan yang ditulis oleh Ashraf, alat tersebut bisa menguatkan otot dan mengurangi lemak di bagian perut dan pantat.
Selanjutnya, ahli jantung, Anwar Susanto mengaku tak mengetahui alat apa yang digunakan oleh Ashraf.
Namun menurut sebuah penelitian, seseorang akan berisiko tinggi terkena serangan jantung jika menggunakan alat yang memiliki vibrasi.
"Saya tidak tahu alat yang dipake beberapa selebriti seperti itu ya. Cuma saya inget sebuah penelitian yang dilakukan di Swedia, di Stockholm.
Dia mencoba meneliti pada 500 orang kemudian separuhnya tereksposur suatu vibrasi. Vibration itu dibagi dua ada yang unrelated vibration ada full related vibration," ungkap Anwar.
Hasil penelitian yang dilakukan bertahun-tahun itu pun mengungkapkan fakta bahwa orang yang terpapar alat bervibrasi, 60 persen memiliki risiko terkena serangan jantung.
"Maka orang-orang yang terpapar vibration tersebut, 60 persen dia ada resiko menderita serangan jantung di kemudian hari," ungkap Anwar.
Lebih lanjut, Anwar menjelaskan bahwa peserta penelitian berasal dari berbagai kalangan pekerja di antaranya mereka yang terpapar alat vibrasi seperti pengebor.
Meskipun penelitian tersebut masih berskala kecil, namun Anwar mengingatkan agar tetap berhati-hati saat akan menggunakan alat yang memiliki getaran.
"Jadi perlu hati-hati untuk menggunakan alat tersebut," ujar Anwar.
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR