Terkait hal ini dr Yassin Yanuar Mohammad, SpOG-KFER, dokter spesialis obstetri dan ginekologi serta menjelaskan informasi itu tidak benar.
"Tidak benar. Berenang dalam satu kolam yang sama antara pria-perempuan tidak akan menyebabkan kehamilan pada perempuannya," ujar Dokter Yassin dikutip dari Kompas.com, pada Sabtu (22/2/2020).
Menurutnya, sperma yang diejakulasikan akan mati dalam beberapa menit setelah keluar dari tubuh.
"Cairan seminal atau ejakulat akan langsung mengering ketika keluar dari tubuh," kata Dokter Yassin.
"Demikian juga saat dikeluarkan di dalam kolam renang akan langsung mati/rusak, sehingga pernyataan tersebut tidak memiliki bukti/dasar ilmiah," imbuh dokter yang juga bekerja sebagai konsultan fertilitas endrokrinologi dan reproduksi di RSPI.
Selain itu, Dokter Yassin menjelaskan, sperma akan langsung mati meski tidak terkena kaporit jika keluar dari tubuh.
Dengan demikian sperma yang terpapar udara (begitu keluar dari tubuh) tidak bisa membuahi, kecuali ejakuasinya di liang vagina.
Di sisi lain, Dokter Yassin mengungkapkan bahwa proses pembuahan baru bisa terjadi di kolam renang, jika adanya penetrasi dari penis ke dalam liang vagina dan mengeluarkan sperma di dalamnya. Meski proses penetrasi terjadi di dalam air atau kolam renang.
"Iya, itu kalau hubungan seksual di kolam renang bisa hamil, kalau berenang saja ya tentu tidak, meskipun dia mengejakulasi sperma di kolam," imbuhnya.
Menanggapi pernyataan Sitti Hikmawatty tersebut, Ketua KPAI, Susanto memberikan klarifikasi.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR