Tabloid-Nakita.com – Si kakak sudah menginjak usia 4 hingga 5 tahun. Apakah artinya Mama dan Papa siap punya anak lagi? Ternyata ada banyak persiapan hamil anak kedua yang perlu Mama perhatikan dan Mama lakukan. Tentu saja persiapan ini akan membuat proses kehamilan menjadi lancar dan seluruh anggota keluarga siap kedatangan anggota baru.
Baca juga: Ini manfaat kedelai bagi ibu yang ingin hamil
Hal utama yang diperlukan tentu saja kesehatan Mama. Usia dan kondisi riwayat kesehatan harus jadi pertimbangan utama. Mama dengan tekanan darah tinggi, kolesterol bahkan diabetes tentu lebih berisiko saat hamil. Maka dari itu, ada baiknya Mama berkonsultasi dengan dokter sebelum memutuskan untuk hamil kembali. Apalagi jika usia Mama sudah melewati usia 35 tahun.
Selain masalah kesehatan, pastikan Mama dan Papa punya keuangan yang lebih stabil. Pikirkan pula bahwa si kakak juga akan masuk sekolah dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Perencanaan keuangan dan jenis keuangan mana saja yang bisa dihemat dapat Mama lakukan sebelum hamil. Jangan ragu untuk mendiskusikan ini karena hal ini juga dapat jadi pemicu semangat untuk menabung.
Baca juga: 5 persiapan penting sebelum hamil
Jarak kehamilan juga sangat penting lo, Mam. Berikan jarak 3 hingga 5 tahun antara anak pertama dan kedua. Selain masalah keuangan, kondisi tubuh Mama juga perlu diperhatikan. Jarak kehamilan terlalu dekat tak hanya berdampak buruk bagi kesehatan Mama tetapi juga berisiko bagi janin. Jarak kehamilan 3 hingga 5 tahun juga ideal untuk membangun ikatan batin antara kakak dan adik.
Riwayat kehamilan pertama dan kesehatan anak pertama juga sangat berpengaruh pada kehamilan berikutnya. Pastikan si kakak tidak memiliki masalah kesehatan yang berarti. Punya adik akan membuat Mama repot mengurus dua anak sekaligus. Jika Mama mengalami masalah saat kehamilan anak pertama ada baiknya memastikan kondisi ini tidak terulang pada kehamilan kedua.
Baca juga: Yang perlu Mama lakukan agar tubuh siap hamil
Persiapan kehamilan anak kedua yang tak kalah penting adalah kerelaan mengenai jenis kelamin. Ada beberapa orangtua yang ingin punya anak lagi karena tidak puas dengan jenis kelamin anak pertama. Mama dan Papa perlu menyadari bahwa jenis kelamin memang bisa coba untuk direncanakan, namun keputusan bukan ada di tangan Mama dan Papa. Usahakan terima si kecil apapun jenis kelaminnya.
(Niken/Boldsky)
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Penulis | : | Gisela Niken |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR