Nakita.id - Virus corona atau yang sering dikenal dengan nama Covid-19 ini masih menjadi momok dunia.
Bagaimana tidak, dilansir oleh Kompas.com dari SCMP, hingga Sabtu, 29 Februari 2020, sudah ada 56 negara yang terinfeksi dengan 85.178 kasus dan 2.923 orang meninggal dunia.
Kabar baiknya, sebanyak 39.332 orang dilaporkan sembuh dari virus corona.
Namun, beberapa waktu lalu beredar kabar soal sejumlah kota di Indonesia masuk zona kuning virus corona atau Covid-19, hal itu beredar viral lewat aplikasi pesan WhatsApp.
Kota yang dimaksud yakni, Medan, Batam, Jakarta, Surabaya, Bali dan Manado.
Adapun informasi yang dimaksud berbunyi, "Info kemkes 6 kota zona kuning corona: Medan, Batam, Jkt, Sby, Bali dan Manado. Sediakan masker di rumah dan hand sanitizer. Usahakan jangan dl ke tempat umum dan travelling."
Sontak pesan itu membuat banyak orang resah. Bagaimana kebenaraannya?
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membantah informasi yang beredar tentang sejumlah kota yang disebut sebagai zona kuning penyebaran virus corona (Covid-19).
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Anung Sugihantono memastikan informasi tersebut tidak benar.
"Kemenkes tidak pernah keluarkan Zona Kuning perihal kewaspadaan atau kedarutan Covid-19," ujar Anung saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (28/2/2020).
Dikonfirmasi secara terpisah, Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto juga mengatakan informasi itu tidak benar.
Ia memastikan Kemenkes tidak pernah mengeluarkan informasi tersebut.
Namun, Yuri menjelaskan, pemerintah memang meminta kewaspadaan pengawasan di enam kota itu.
"Kalau kota-kota itu, kita katakan harus ada kewaspadaan yang lebih tinggi sebagai pintu masuk (kunjungan dari berbagai negara). Itu terdapat bandara internasional juga pelabuhan," ujar Achmad kepada Kompas.com.
Peningkatan kewaspadaan yang dimaksud pemerintah adalah untuk mencegah dan menangkal penyebaran virus corona.
Adapun keenam kota itu adalah Medan, Jakarta, Batam, Surabaya, Bali dan Manado.
"Bukan kemudian kotanya diwarnai kuning, merah, hijau enggak lah. Bukan juga kemudian seluruh masyarakat disuruh beli masker. Tetapi pengawasan yang lebih ketat dan peningkatan kewaspadaan," tegas Achmad.
"Misalnya Batam, ada bandara internasional dan pelabuhan laut. Jakarta ada Tanjuk Priok banyak kapal dagang dari China, Korea. Juga Manado dan Bali menjadi destinasi wisata.
Itu adalah titik bagaimana cegah tangkal harus diperkuat sebab itu pintu masuk negara," tambah dia.
(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kemenkes Pastikan Informasi soal 6 Kota Zona Kuning Corona Tidak Benar")
Source | : | Tribun Medan |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR