Nakita.id - Kemarin (2/3/2020) Presiden Joko Widodo resmi umumkan adanya dua orang Indonesia yang positif terinfeksi virus corona.
Dua warga negara Indonesia itu dikabarkan sempat lakukan kontak fisik dengan warga Jepang.
Meninggalkan Indonesia, warga Jepang tersebut rupanya terdeteksi terjangkit virus corona.
Baca Juga: 2 Orang Positif Terinfeksi Corona dan 76 Pegawai RS Dirumahkan, Wirang Birawa Beberkan Prediksinya
Hingga saat ini penyebaran virus corona saat ini sudah menembus 73 negara di dunia. Meski angka infeksi terus mengalami lonjakan dari hari ke hari, jumlah pasien yang dinyatakan sembuh dari virus corona juga semakin banyak.
Dilansir dari South China Morning Post, hingga Selasa (3/3/2020) pagi, total kasus infeksi tercatat di seluruh dunia adalah sebanyak 90.872 kasus.
Dari ribuan kasus tersebut, 48.002 orang dinyatakan sembuh dari virus corona. Sementara itu jumlah korban jiwa akibat virus corona mencapai 3.117.
Mengapa virus corona menyebar begitu cepat? Bagaimanakah cara penularannya? Dilansir dari A Handbook of 2019-nCoV Pneumonia Control and Prevention, terdapat lima cara penularan virus corona dari manusia ke manusia lainnya.
1. Transmisi dari cairan: air dapat membawa virus dari pasien ke orang lain yang berada dalam jarak sekitar satu meter. Air yang dimaksud biasanya berupa cairan tubuh yang keluar saat berbicara (percikan ludah), batuk sembari mengeluarkan percikan ludah, dan bersin.
2. Transmisi dari udara: virus corona bisa menyebar dalam jarak jauh melalui udara. Cara ini sama dengan cara virus flu, SARS, variola, dan norovirus menular dari satu orang ke orang lainnya.
3. Transmisi kontak: virus dapat menular melalui kontak langsung dengan kulit atau selaput lendir (seperti mata, lidah, luka terbuka, dan lain-lain). Transmisi juga bisa berlangsung melalui darah yang masuk ke tubuh atau mengenai selaput lendir.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | Gridhealth.id |
Penulis | : | Ela Aprilia Putriningtyas |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR