Nakita.id - Kasus virus Corona masih menjadi sorotan di seluruh penjuru dunia.
Setelah akhir tahun 2019 lalu muncul di daratan China, kini penyakit COVID-19 ini sudah menyebar ke berbagai belahan dunia.
Termasuk Indonesia yang baru-baru ini mengumumkan dua warganya positif terjangkit virus Corona.
Dua orang yang terjangkit virus Corona ini tinggal di wilayah Depok, Jawa Barat dan tengah diisolasi di Rumah Sakit Pusat Infeksi Sulianti Saroso, Jakarta Utara.
Hal tersebut pun seketika menuai kepanikan masyarakat.
Tak sedikit orang yang langsung menyerbu pasar swalayan guna membeli masker dan keperluan kesehatan lainnya.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, pun mengaku heran.
Mengutip dari Kompas.com, Terawan mengatakan, publik seharusnya tidak perlu khawatir, karena penyakit flu yang biasa menjangkiti warga Indonesia justru mempunyai angka kematian lebih tinggi daripada virus Corona.
"Padahal kita punya flu yang biasa terjadi pada kita, batuk pilek itu angka kematiannya lebih tinggi dari yang ini Corona tapi kenapa ini bisa hebohnya luar biasa," ujar Terawan di Kantor Kemenkes, Senin (2/3/2020).
Melihat tayangan KOMPAS TV, usut punya usut masih banyak orang yang salah kaprah dengan penularan virus Corona ini.
Pasalnya, ada golongan orang yang rentan dan terbilang aman dari infeksi virus Corona (2019-nCoV) tersebut.
Meski telah menginfeksi lebih dari 90 ribu orang di seluruh dunia, anak-anak ternyata menjadi golongan paling aman dari virus tersebut.
Hal itu terlihat dari analisis yang dilakukan ilmuwan pada pasien COVID-19 di 73 negara yang sudah mengkonfirmasi adanya virus Corona.
Di China sendiri, yang menjadi negara asal virus Corona, tercatat pasien rata-rata berumur di atas 70 tahun.
Sedangkan pada anak-anak, virus ini hanya akan mengakibatkan gejala ringan bahkan tidak menunjukkan gejala tanda-tanda gangguan kesehatan.
"Anak-anak yang terkena virus dari sejumlah negara hanya memiliki gejala ringan. Sejauh ini tidak ada anak-anak yang mengalami komplikasi serius," ungkap Profesor dari Australia, Robert Booy.
Salah satu studi dilakukan dengan melihat lebih dari 72 ribu pasien yang terjangkit virus Corona.
Hasilnya, mayoritas yang meninggal dunia adalah orang yang sudah mengalami kondisi kesehatan serius dengan daya tahan tubuh rendah.
Contohnya penderita jantung, diabetes, tekanan darah tinggi, dan kanker.
Orang dengan gangguan kesehatan sejak awal memiliki angka bertahan hidup lebih rendah ketimbang mereka yang tidak.
Sedangkan sejauh ini, masih belum ada pasien anak-anak COVID-19 yang dinyatakan meninggal dunia.
Pentingnya Penanganan yang Tepat, RSIA Bunda Jakarta Miliki Perawatan Khusus untuk Bayi Prematur
Source | : | Kompas.com,Kompas TV |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR