Kedua, sindrom ini lebih tentang apa yang Moms lakukan, dan bukan tentang dengan siapa Moms melakukannya.
Hal itu menyebabkan Moms kehilangan fokus untuk mengembangkan dan memperdalam hubungan.
Jika kehidupan sosial Moms adalah semua tentang mengejar suatu peristiwa, maka Moms kehilangan intinya.
Luangkan waktu untuk membangun hubungan dan mengenal orang-orang di lingkungan sekitar lebih intim.
Memiliki beberapa teman dekat akan membuat hati Moms lebih sejahtera daripada menghadiri banyak acara sosial tanpa mendapatkan intinya.
Baca juga: Catat! Gestur Tubuh Ini Bantu Moms Membaca Apa Yang Diinginkan Dads dan Si Kecil
Ketiga, sindrom FOMO itu mahal. Jika Moms menuntut untuk dapat hadir dalam setiap acara sosial seperti arisan ibu-ibu, atau reuni sekolah, maka Moms mungkin akan menguras banyak biaya.
Emosi yang diciptakan sendiri ini memiliki kemampuan untuk mengarahkan Moms keluar dari tujuan dan kepentingan yang seharusnya dicapai.
Moms akan membuang-buang uang hanya untuk tetap eksis di kalangan tertentu.
Keempat, FOMO membuat kita merasa tidak cukup baik. Sindrom ini membuat kita khawatir tentang siapa kita, apa kita, dan pilihan apa yang telah kita ambil.
FOMO memunculkan pertanyaan pada orang-orang yang cenderung membanding-bandingkan satu hal dengan hal lain.
Ini justru akan menimbulkan perasaan iri dan ketidakbahagiaan.
Melebarkan Sayap Hingga Mancanegara, Natasha Rizky Gelar Exhibition Perdana di Jepang
Source | : | livestrong.com |
Penulis | : | Fairiza Insani Zatika |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR