Nakita.id - Frekuensi BAB bayi 8 bulan umumnya terjadi 2-4 kali dalam seharinya.
Namun, hal itu bisa saja terhambat ketika bayi alami konstipasi atau sembelit.
Sembelit sendiri yaitu kondisi ketika bayi kesulitan untuk buang air besar.
Perlu Moms tahu bahwa permasalahan sembelit bisa terjadi pada bayi yang mulai makan makanan padat.
Tentunya di usia 8 bulan ini Si Kecil sudah mulai mengonsumsi makanan pendamping ASI.
Melansir dari mayo clinic, inilah gejala dan penanganan ketika bayi alami sembelit.
Gejala
Untuk ketahui apakah Si Kecil alami sembelit pastinya dilihat melalui frekuensi BAB-nya yang menjadi jarang terjadi.
Moms juga perlu perhatikan gerak tubuh Si Kecil.
Bayi yang tengah alami sembelit kerap membungkukkan tubuhnya atau menangis.
Hal itu dikarenakan gerakan usus Si Kecil alami kesulitan sehingga membuatnya sakit atau tidak nyaman.
Ketika Si Kecil mulai keluarkan fesesnya, Moms perlu perhatikan bentuk fesesnya.
Bentuk feses ketika Si Kecil alami sembelit yaitu seperti pelet dan miliki tekstur yang keras.
Solusi
Ketika Si Kecil alami sembelit Moms bisa atasinya dengan memberikan air atau jus buah.
Pastikan bahwa jus buah yang diberikan merupakan buah murni dengan diberikan sedikit air.
Tak perlu ditambahi gula atau susu serta pemanis lainnya ya Moms.
Hal itu dikarenakan buah mengandung sarbitol yang dapat berfungsi sebagai pencahar.
Mulailah dengan memberikannya 2-4 ons atau sekitar 60-120 mililiter dan perhatikan apakah Si Kecil membutuhkan lebih atau tidak.
Selain air dan jus buah, Moms juga bisa memberinya bubur bayi terlebih dahulu dibanding makanan padat.
Moms bisa mencoba memberikan bubur kacang polong karena lebih kaya akan serat.
Apabila masih berkelanjutan meskipun pola makan sudah diatur ditambah gejala lain seperti muntah atau lemah, Moms bisa langsung kunjungi dokter anak.
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Source | : | Mayo Clinic |
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR