Setelah 28 hari, dilakukan analisis dengan cara menimbang berat badan dan pengukuran massa hati dan kadar jaringan lemak.
Selain itu, kadar kolesterol, trigliserida, dan leptin (hormon yang mengontrol rasa lapar) juga diukur.
Para ahli dari National Agriculture and Food Research Organisation, Tsukuba, tersebut juga mengumpulkan pengukuran adiponektin, protein yang berasal dari jaringan penyimpan lemak dan berfungsi menjaga keseimbangan gula dan lemak dalam tubuh, serta mengukur sindrom metabolik.
Ternyata, mereka yang diberi kadar peptide ubi jalar yang lebih tinggi berhasil menurunkan berat badan secara signifikan.
Kadar kolesterol, trigliserida, leptin, dan adiponektinnya pun menurun.
Apa Itu Silent Treatment? Kebiasaan Revand Narya yang Membuatnya Digugat Cerai Istri
Source | : | Healthline,Nakita.id |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR