# Saat mendekati kelahiran hingga masa persalinan, oligohidramnion dapat menyebabkan komplikasi seperti:
- Posisi bayi sungsang karena tingkat cairan amniotik yang tidak mencukupi bisa membatasi gerakan bayi.
- Bayi merasa tertekan sehingga melepaskan meconium (tinja saat di rahim), hal ini bisa tercampur dengan ketuban dan dapat menyebabkan masalah pernapasan pada bayi.
- Kompresi tali pusat yang menyebabkan penurunan denyut jantung, akumulasi karbon dioksida dalam darah, dan kerusakan otak pada bayi.
BACA JUGA : Catat! Orang-orang Ini Tidak Boleh Makan Nangka, Bisa Bahaya
Menurut March of Dimes, sekitar 4% wanita hamil didiagnosis dengan tingkat cairan ketuban rendah pada trimester terakhir.
Tanda-tanda penyakit ini yang paling bisa dikenali tentunya ialah gerakan yang minim pada janin dalam kandungan.
Selebihnya tanda-tanda lain dapat diketahui saat Moms memeriksakannya ke dokter karena berhubungan dengan kondisi langsung di dalam rahim.
Risiko-risiko ini dapat dikurangi jika tingkat cairan ketuban terus dipantau, Moms.
Oleh karena itu, kuncinya adalah dengan rutin berkonsultasi pada dokter. (*)
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | momjunction |
Penulis | : | Anisyah Kusumawati |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR