Nakita.id - Moms, bayi mengisap jari memang wajar. Hal itu menandakan bahwa si bayi dalam keadaan sehat dan normal.
Namun perlu diperhatikan jika keadaan ini terus menerus berlangsung.
Batas wajar bayi mengisap jarinya ialah sebelum umurnya mencapai 1 tahun.
Artinya jika Si Kecil masih melakukannya diumur 10 sampai 12 bulan, keadaan ini masih wajar.
Moms hanya perlu memperhatikan kebersihan dan keamanan bayi kala sedang mengisap jari atau mainan apapun.
Sebaiknya pula Moms mulai mengalihkan perhatiannya agar hal ini tidak menjadi kebiasaan berlanjut.
Baca juga: Jangan Hentikan! Ini Manfaat Bayi Mengisap Jari yang Moms Tidak Tahu
Lantas, kapan harusnya hal ini dialihkan agar tak menjadi kebiasaan?
"Biasanya, anak yang berada dalam rentang 2 sampai 4 tahun akan mulai mengembangkan keterampilan lainnya di luar mengisap jempol atau jari, seperti perkembangan bahasa," kata dokter gigi anak Mary Hayes dilansir dari WebMD.
Sedangkan jika Si Kecil terus melakukan hal ini menurut Hayes, seorang diplomat dan rekan dari American Academy of Pediatric Dentistry, mengisap akan memberi tekanan pada sisi rahang atas dan jaringan lunak di langit-langit mulut.
Alhasil, rahang atas bisa menyempit, menyebabkan gigi tumbuh tidak benar atau pertumbuhan gigi terhambat.
Meskipun hal ini dapat diperbaiki dengan kawat gigi, namun juga dapat menyebabkan masalah bicara seperti cadel yang mungkin perlu diperbaiki dalam terapi.
Berikut ini tip menangani Si Kecil yang suka menghisap jari menurut psikolog Jenn Berman.
1. Mulai membatasi waktu mengisap jari Si Kecil.
Katakan padanya jika mengisap jari hanya boleh dilakukan ketika tidur atau di rumah, bukan di tempat umum.
Jelaskan padanya jika ini adalah aktivitas sebelum tidur.
Baca juga: Wow, Ternyata Posisi Tidur Menunjukan Kepribadian. Moms yang Mana?
2. Jangan memaksa Si Kecil untuk segera berhenti melakukannya, terlebih dengan perkataan konfrontasi seperti "Nak, kamu ngga bisa lakukan hal itu terus!"
Cobalah dengan pujian jika Si Kecil berhasil tidak mengisap jarinya.
3. Coba bicarakan dengan Si Kecil bahwa kegiatan itu tidak bisa berlangsung terus.
"Katakan padanya, ketika kamu sudah siap untuk berhenti, ibu akan membantumu untuk benhenti," kata Berman.
4. Lakukan latihan kesadaran diri.
Misalnya ketika Si Kecil dengan mengisap jari, tanyakan padanya "nak, kamu tahu kan kalau kamu sedang mengisap jarimu?"
jika dia menjawab "tidak tahu" bantu Si Kecil untuk mengenali apa yang sedang dilakukannya, dan temukan hal lain yang dapat mengalihkannya dari mengisap jari, seperti ajak bermain boneka atau menggambar sesuatu.
5. Temukan cara kreatif untuk membantunya terlepas dari kebiasaan ini.
Bantu anak untuk mengerti bahwa dia tumbuh dan suatu hari nanti tidak akan mengisap jarinya lagi.
Tanyakan padanya, "Nak, menurutmu Spider-man (tokoh kartun kesukaannya)mengisap jarinya tidak?"
Dengan pertanyaan ini mereka akan memikirkannya dan mulai memproses apakah dia ingin terus mengisap jarinya lagi.
Baca juga : Saat Adiknya Lahir, Ini yang Dilakukan Putri Sulung Oki Setiana Dewi
6. Jangan gunakan sarung tangan sebagai solusi tercepat menghentikan kebiasaan ini.
Hal ini malah menambah rasa frustasi mereka dan Si Kecil malah akan melakukannya terus.
7. Ingatlah bahwa setiap anak akan berhenti melakukannya ketika dia kebutuhannya sudah lebih banyak dan ketika dirinya pun sudah siap.
Moms memang khawatir dan cemas ketika hal ini terus berlangsung, tapi pada saatnya Si Kecil akan menyerah dan mulai berhenti dengan sendirinya.
Nah Moms, sebenarnya Si Kecil akan berhenti melakukannya ketika kebutuhannya sudah lebih banyak, seperti dia mulai bisa menulis, dia sudah mulai bisa berbicara dengan lancar.
Hal yang perlu dikhawatirkan oleh Moms, ketika pertumbuhannya benar-benar terganggu, dan dia hanya mau mengisap jarinya saja tanpa melakukan hal apapun.
Jika mengalami hal yang lebih buruk seperti ini, baiknya Moms segera priksakan keadaan Si Kecil pada dokter.
Source | : | WebMD |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR