- Sebaiknmya ketika anak mulai ngemut jempol atau jari, tarik perlahan dan sibukkan tangan dengan memberikan kegiatan.
Misalnya seperti mengajaknya tos, tepuk tangan, bermain, atau memberinya biskuit keci.
Intinya, buat anak sibuk dengan tangan sehingga lupa pada kebiasaan memasukan tangannya ke dalam mulut.
- Jangan fokus pada kebiasaan anak memasukan tangannya ke dalam mulut, tetapi fokuslah saat ia sedang tidak melakukan kegiatan itu.
Moms bahkan dapat memberi anak apresiasi ketika tidak melakukan kebiasaan itu dalam dalam jangka waktu tertentu.
Sebab apresiasi memiliki daya tahan yang lebih lama dibandingkan hadiah.
BACA JUGA: Cara Mudah Dari Ahli Untuk Ajarkan Anak Toilet Training, Cukup 3 Hari!
- Ketika anak memasuki usia yang lebih besar, mulai beri pengertian pada anak terkait kebiasaannya memasukan tangannya ke dalam mulut terkait norma kesopanan.
Mulai pula terapkan kebiasaan hidup bersih dan beri contoh sosok idola anak yang keren dan tidak memasukan tangannya ke dalam mulut untuk sekedar ngemut jempol atau jari.
- Bila anak terlihat kaget atau sedih dan mulai melakukan kebiasaan ini lagi, Moms dan Dads dapat mendekati anak secara perlahan dan memeluknya.
Izinkan anak menangis dan yakinkan anak bahwa Moms dan Dads ada di dekatnya.
Setelah itu, ajarkan anak untuk menamai dan mengutarakan emosi yang ia rasakan.
Retno menegaskan agar orangtua melakukan hal-hal tersebut dengan tenang dan menyenangkan untuk mengatasi salah satu fase perkembangan ini.
"Semakin keras ibu atau ayah melakukannya, maka anak akan merasa semakin terancam dan mempengaruhi tahap perkembangan selanjutnya," pungkasnya.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR