"Lalu apa efeknya? Ayah saya demam, sesak. FYI ayah saya adalah orang yang ga pernah ngeluh.
Patah kaki saja masih jalan, batuk-batuk masih ngajar dari rumah. Jadi ketika mengeluh sesak, itu ga main-main
Dibawa ke RS, sesak ga membaik, naturasi terus turun, RJP, intubasi dan meninggal. Saya tulis ini cuma mau minta tolong plis untuk punya pilihan, jangan bandel #dirumahaja dan yang udah di RS jangan bandel pulang paksa."
Ia juga menuliskan betapa menyedihkannya ketika pasien COVID-19 harus diisolasi sendiri dan meninggal dunia seorang diri, tanpa ditemani keluarga.
Anak dokter yang meninggal tersebut mengimbau agar publik merawat diri dan mematuhi anjuran pemerintah untuk tidak menyebarkan virus tersebut lewat bersosialisasi.
"Jadi selama kalian punya hidup yang kalian hargai, punya keluarga yang kalian kasihi yang masih hidup, plis jangan menambah penyebaran virus," tukasnya.
Currhatan anak dokter yang meninggal karena terpapar virus Corona ini pun ramai dibanjiri komentar dari warganet.
"penghormatan tertinggi bagi para pejuang kesehatan yg bahkan memberikan nyawanya utk memulihkan kesehatan masyarakat dan memulihkan bangsa dan negara ini....semoga epidemi corona covid 19 ini segera berlalu," tulis @jethro***.
"Sedih sungguh sedih," imbuh @marihot***.
"Jangan ngeyel dan taati aturan agar selamat," timpal @pujangg****.
Source | : | Tribunnews.com,instagram |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR