Nakita.id -Wabah virus corona di Indonesia sudah mencapai 579 kasus pasien yang positif terinfeksi COVID-19.
Kasus tersebut bertambah setiap harinya dengan begitu cepat dan sudah ada beberapa pasien yang tak berhasil diselamatkan.
Hal tersebut tentunya membuat sebagian besar warga khawatir dan juga takut.
Bahkan beberapa pihak berwenang dan juga warga banyak yang memintan Presiden Joko Widodo untuk melakukan lckdown.
Namun, pihak pemerintah tetap belum bisa menerapkan lockdown di Indonesia hingga sampai saat ini.
Banyak masyrakat yang mempertanyakan, mengapa pemerintah tak sigap melakukan lockdown untuk mengatasi pencegahan virus corona.
Akhirnya Jokowi pun angkat bicara hingga melontarkan alasan tak terduga dirinya belum bisa melakukan lockdown di Indonesia ini.
Menurut Jokowi, tidak semua negara cocok menerapkan kebijakan lockdown untuk pencegahan wabah virus corona.
Jokowi mengatakan, setiap negara memiliki karakter, budaya dan kedisiplinan yang berbeda.
Begitu pula Indonesia yang memiliki karakter, budaya, dan juga tingkat kedisiplinan yang berbeda dengan negara lain.
"Oleh itu kita tidak memilih jalan itu (lockdown)," kata Presiden dalam rapat terbatas bersama para gubernur seluruh Indonesia melalui telekonferensi, Selasa (24/3/2020) via Tribunnews.
Keputusan Jokowi tidak melakukan lockdown tidak sembarangan, dirinya mengakku sudah melakukan analisis terhadap keputusannya trsebut.
Setelah dianalisis menurut presiden, Indonesia lebih tepat menerapkan psychal distancing atau menjaga jarak aman.
"Saya memiliki analisa-analisa seperti ini. Dari semua negara , ada semuanya, kebijakannya mereka apa, mereka melakukan apa, kemudian hasilnya seperti apa. Semua dari Kementerian Luar Negeri, lewat dubes-dubes yang ada terus kita pantau setiap hari. Sehingga di negara kita yang paling pas adalah psychal distancing, menjaga jarak aman," katanya.
Menurutnya menjaga jarak aman bisa mencegah penyebaran corona apabila dilakukan dengan disiplin yang ketat.
Source | : | tribunnews |
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR