Kenaikan berat badan
Meskipun saat ini banyak beredar informasi seputar diet tinggi protein, tetapi faktanya penurunan berat badan itu hanya akan bertahan dalam jangka pendek.
Dilansir dari Health Line, kelebihan protein biasanya disimpan sebagai lemak sementara surplus asam amino diekskresikan.
Hal inilah yang kemudian dapat menyebabkan peningkatan berat badan dari waktu ke waktu.
Bukan tanpa alasan, hal ini sudah dibuktikan studi tahun 2016 menemukan bahwa kenaikan berat badan secara signifikan dikaitkan dengan diet dimana protein menggantikan karbohidrat tetapi tidak bisa mengganti lemak.
Meningkatkan risiko kanker
Konsumsi tinggi protein kerap kali dikaitkan dengan peningkatan kanker.
Sebab konsumsi protein berbasis daging yang lebih tinggi dapat menyebabkan sejumlah penyakit kanker, seperti kanker usus besar, payudara, dan prostat.
Penelitian telah menunjukan bahwa penurunan risiko kanker bagi seseorang yang jarang mengonsumsi daging.
Para peneliti percaya ini disebabkan karena sebagian hormon, senyawa karsinogenik, dan lemak ditemukan dalam daging.
BACA JUGA: Ini Tandanya Jika Keringat Pada Bayi Adalah Gejala Penyakit Berbahaya
Source | : | Health line |
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR