Nakita.id - Baru-baru ini, Donita Adi Nugroho menceritakan kesulitannya saat mengatakan 'tidak' atau 'jangan' pada sang anak.
Menurut pengalamannya, kata-kata tersebut justru dapat membuat anak semakin penasaran dan bahkan tak ragu untuk melakukannya saat ia memiliki kesempatan.
Cerita pengalaman yang ia bagikan dalam akun media sosial instagramnya itu pun lantas menuai banyak tanggapan dari para pengikutnya.
Mereka mengaku juga pernah mengalami kesulitan yang sama saat harus mendisiplinkan anak dengan kata-kata 'tidak' atau 'jangan'.
BACA JUGA: Baru berusia 4 Bulan Tetapi Xabiru Sudah Bisa Tengkurap, Amankah?
Dilansir dari Parents.com, anak sangat terbatas akan hal pemahaman bahasa, ingatan, dan rentang perhatian.
Jadi dibandingkan harus menggunakan kata 'tidak' atau 'jangan' untuk cara mendisiplinkannya.
Moms lebih baik mengalihkan perhatiannya atau mengabaikannya.
Nah, berbeda usia, beda pula cara untuk melatih disiplin anak.
Berikut beberapa cara melatih disiplin anak sesuai tahap usia dan perkembangannya.
BACA JUGA: Mengasah Kecerdasan Anak Cukup Dengan Mandi, Begini Caranya
Anak 8 - 12 bulan
Pada umumnya dalam tahap usia ini anak akan mulai bisa merangkak dan memiliki rasa penasaran yang tinggi.
Ia akan sering berpindah-pindah tempat dan meraih benda apapun yang ada disekitarnya.
Jadi Moms sebaiknya memahami keinginanya untuk bereksplorasi.
Pengunaan kata 'tidak' atau 'jangan' tidak akan berpengaruh dalam usia ini.
Sebab anak belum memahami apa yang seharusnya dan tidak seharusnya ia lakukan.
Lebih baik Moms mengalihkan perhatiannya dengan menjauhkan barang-barang yang berbahaya.
Menberinya contoh yang baik agar ia memahami apa yang seharusnya dan tidak seharusnya dilakukan.
BACA JUGA: Ini Tandanya Jika Keringat Pada Bayi Adalah Gejala Penyakit Berbahaya
Anak 12 - 24 bulan
Pada tahap usia ini keterampilan komunikasi anak semakin berkembang.
Moms mulai bisa menjelaskan apa yang seharusnya dan tidak seharusnya ia lakukan.
Terlebih karakter anak millenial dan alfa yang cukup kritis, sehingga Moms harus bisa menjelaskan sebab akibat dari apa yang hendak ia lakukan.
Misalnya saat ia memukul, beri penjelasan padanya bahwa memukul itu dapat membuat orang lain sakit.
Munculkan rasa empati anak pada tahap usia ini agar memahami konsekuensi dari apa yang dilakukan.
Selain itu, penting untuk diingat bahwa pada tahap usia ini anak sedang mengalami masa-masa tantrum.
Jadi sebaiknya Moms harus lebih sabar dan bijak dalam menannggapi mood anak yang berubah-ubah.
BACA JUGA: Cara Mudah Dari Ahli Untuk Ajarkan Anak Toilet Training, Cukup 3 Hari!
Anak 24 - 36 bulan
Seharusnya anak sudah bisa memahami empati dan sebab akibat dalam tahap usia ini.
Beberapa di antaranya pun sudah mulai masuk prasekolah sehingga mereka dapat belajat menerima beberapa aturan dan perintah sederhana.
Nah, dalam tahap usia ini Moms bisa mulai mencoba memberikan anak perintah atau tantangan sederhana.
Sebab pada usia ini anak menyukai tantangan.
Saat anak menunjukan ketidaksukaannya, Moms dapat memberikan ia waktu sejenak untuk menenangkan diri karena pada tahap usia ini mereka sudah bisa mengontrol emosi.
BACA JUGA: Ini Perbedaan Reaksi Jika Vitamin Dikonsumsi Pagi dan Malam Hari
Source | : | Parents |
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR