Nakita.id - Diketahui hari ini bahwa salah satu anggota SHINee, Kim Jonghyun, meninggal dunia di kediamannya Cheongdam-dong, Seoul pada Senin (18/12/2017) kemarin.
Jonghyun sempat dibawa ke rumah sakit, namun nyawanya tak terselamatkan.
BACA JUGA: Bikin Geram, Video Ini Tunjukkan Kekerasan Orangtua pada Anak di MRT
Diketahui dari penyidik bahwa saat tiba di apartemen, mereka menemukan briket batubara yang dibakar di penggorengan.
Briket batubara yang dibakar dapat menghasilkan karbon monoksida yang bisa menyebabkan kematian.
Dari sumber yang sama, kakak Jonghyun mempercayai bahwa penyanyi 27 tahun tersebut melakukan bunuh diri.
BACA JUGA: Wow! Ternyata Begini Cara Bedakan Payudara Asli Atau Implan!
Ada banyak musisi yang melakukan bunuh diri, dan salah satu faktor terbesarnya karena depresi.
Penting diketahui depresi tidak hanya menyerang orang dewasa saja, tetapi juga anak-anak.
"Seringkali, anak menjadi depresi karena kehidupannya yang penuh tekanan, seperti terkena penyakit parah, kehilangan saudara terkasih atau binatang peliharaan. Terutama jika hal ini terjadi dalam waktu singkat," jelas Jephtha Tausig-Edwards, Ph.D., psikolog klinis dan instruktur klinis di Mt. Sinai Medical Center, New York City.
Dikutip dari parents.com, anak juga bisa depresi jika mereka tidak bisa sukses secara akademis maupun sosial di sekolahnya,
Selain itu bisa karena adanya pertengkaran di rumah dengan orangtua atau orangtua yang hendak bercerai.
Meskipun keadaan ini tidak serta-merta langsung membuat mereka tertekan, tetapi penting untuk diperhatikan agar bibit-bibit depresi tak tumbuh.
BACA JUGA: Dikira Tertidur, Ternyata Pria Tua Ini Meninggal di Kereta
Berikut ciri-ciri awal anak mengalami depresi:
-Anak jadi susah tidur dan kurang istirahat
-Anak sulit berkonsentrasi dan lesu
-Sering mengeluh sakit secara fisik, seperti sakit kepala dan perut
-Diselimuti rasa bosan dan tidak merasa tertarik melakukan aktivitas favorit atau bergaul dengan teman
-Nilai berubah drastis, mendapat masalah di sekolah, atau enggan pergi ke sekolah
-Makan anak tidak teratur
-Merasa marah, kesal, sedih, menangis, mood berubah-ubah
-Merasa tidak berguna, rasa percaya diri rendah
-Membicarakan hal-hal tentang kematian atau bunuh diri
-Punya hasrat untuk kabur dari rumah
Moms, jika Si Kecil banyak mempunyai ciri-ciri di atas, ajak anak untuk bicara berdua secara baik-baik dan berempati, serta bawalah ke psikolog jika memang dirasa perlu.
(Amelia Puteri/nakita.id)
Penulis | : | Amelia Puteri |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR