Nakita.id - Irfan Hakim baru saja bersedih lantaran puluhan ikan koleksi miliknya mati secara mendadak.
Kurang lebih ada sekitar 35 ekor ikan kesayangannya yang tiba-tiba ditemukan megambang dan sudah tidak bernyawa.
Irfan pun sangat shock, bahkan dirinya sempat menangis karena kehilangan ikan peliharaan kesayangannya tersebut.
Alasan Irfan bersedih adalah karena dirinya sudah merasa begitu sayang pada ikan peliharaannya tersebut.
Ia juga mengaku, ada beberapa jenis ikan yang sudah ia pelihara selama tujuh tahun lamanya.
Namun, setelah kejadian tersebut Irfan berusaha kuat dan tegar menerima kenyataan harus kehilangan ikannya tersebut.
Setelah beberapa hari kejadian tersebut, dalam akun Youtubenya Irfan justru ungkap firasat buruk tentang keluarganya di balik peristiwa matinya puluhan ikan tersebut.
Menurut Irfan jika seseorang memelihara binatang dengan sepenuh hati maka, binatang tersebut pun akan terus menjaga kita.
"Sedikit mau cerita guys, jadi ini percaya dan enggak percaya atau kebetulan dan cuman menghubung-hubungkan terserah lah. Tapi menurut gue sih kadang, kalau kita pelihara binatang dengan tulus dan penuh cinta mereka itu akan berdiri di garda terdepan untuk menjaga kita," tutur Irfan dalam akun Youtube de Hakims.
Irfan juga memiliki firasat tentang keluarganya di balik kematian puluhan ikannya tersebut.
"Contohnya nih misal, ada momen-momen besar atau kejadian-kejadian besar. Istri saya mau melahirkan sering sekali secara kebetulan peliharaan saya mati," tambah Irfan.
Irfan mengaku, kejadiannya tersebut ia anggap sebagai buang sial dirinya.
"Itu enggak cuman sekali, ada apa misal pasti ada yang mati. Ini istilahnya awamnya atau umumnya, ada yang bilang buang sial," ucap Irfan.
Meski sedih, Irfan selalu berusaha berlapang dada dengan semua kejadian ini.
"Pas kejadian ini gue langsung oh yaudah, mungkin binatang-binatang gue lagi belain gue kali. Mungkin ya mungkin ini gue lagi ngaco aja ngomongnya," tutup Irfan.
Pentingnya Penanganan yang Tepat, RSIA Bunda Jakarta Miliki Perawatan Khusus untuk Bayi Prematur
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR