Kasi Data dan Informasi BMKG Aceh Zakaria Ahmad mengemukakan, fenomena tersebut adalah waterspout atau belalai air.
Meski masih dapat dikatakan dalam jenis angin puting beliung namun waterspout memiliki perbedaan.
"Bedanya, kalau waterspout terjadi di permukaan air, baik itu di danau atau di permukaan laut dan bisa juga terjadi di sungai yang luas," kata dia.
Waterspout biasanya terjadi di air saat tekanan udara rendah.
Zakaria mengatakan, waterspout disebabkan awan Cymulonimbus.
"Kecepatan angin jenis ini biasanya antara 50 hingga 60 kilometer per jam," kata dia.
Tak hanya itu saja, Zakaria juga mengatakan waterspout juga biasa terjadi di wilayah perairan.
Sedangkan akan menjadi puting beliung jika di daratan.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Yosa Shinta Dewi |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR