Nakita.id - Di tengah pandemi corona, Indonesia juga baru saja diterjang bencana alam.
Beberapa di antaranya gempa bumi dan gunung meletus.
Bak sedang diuji, kali ini warga Aceh dibuat geger dengan munculnya fenomena alam yang jarang terjadi.
Kejadian itu terjadi pada hari Kamis (26/3/2020) petang sekitar pukul 18.30 WIB.
Fenomena yang masih jarang diketahui tersebut adalah waterspout.
Di mana air di Danau Laut Tawar, Kampung Mengaya, Kecamatan Bintang, Kabupaten Aceh Tengah, Aceh tampak seperti tersedot ke arah langit.
Sontak, warga yang melihat kejadian aneh itu memberikan kesaksiannya.
Dilansir dari Kompas.com, mulanya yang pertama menyaksikan fenomena waterspout tersebut adalah warga yang sedang bermain bola voli.
Tiba-tiba muncul pemandangan yang menurut mereka mengejutkan dan baru pertama kali terjadi.
"Ketika pemain voli berhenti, kami yang sedang menonton voli juga tumpah ruah bersama masyarakat menyaksikan ada yang berputar seperti angin puting beliung dari arah danau," kata Sekretaris Kampung Megaya, Haidir.
Kejadian tersebut berlangsung sekitar 25 menit.
Fenomena itu juga diikuti dengan suara gemuruh.
Angin pun tampak berputar dari awan yang sedang mendung hingga berjung ke air danau, seolah-olah menyedot air tersebut.
Melihat kejadian yang masih jarang terjadi, ahli pun buka suara.
Dikatakan waterspout bukan lah fenomena yang aneh.
Kasi Data dan Informasi BMKG Aceh Zakaria Ahmad mengemukakan, fenomena tersebut adalah waterspout atau belalai air.
Meski masih dapat dikatakan dalam jenis angin puting beliung namun waterspout memiliki perbedaan.
"Bedanya, kalau waterspout terjadi di permukaan air, baik itu di danau atau di permukaan laut dan bisa juga terjadi di sungai yang luas," kata dia.
Waterspout biasanya terjadi di air saat tekanan udara rendah.
Zakaria mengatakan, waterspout disebabkan awan Cymulonimbus.
"Kecepatan angin jenis ini biasanya antara 50 hingga 60 kilometer per jam," kata dia.
Tak hanya itu saja, Zakaria juga mengatakan waterspout juga biasa terjadi di wilayah perairan.
Sedangkan akan menjadi puting beliung jika di daratan.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Yosa Shinta Dewi |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR