Subinoy Das, kepala petugas medis di Tivic Health, mengatakan flu biasa jarang menyebabkan sesak napas setelah demam berkembang.
"Influenza meniru COVID-19 dengan sangat erat, tetapi sesak napas biasanya tidak separah COVID-19," kata Das.
COVID-19 ditandai sesak napas sering terjadi 5 sampai 10 hari setelah tanda pertama demam, tambah Das.
"Dalam sebuah laporan dari China lebih dari 1.000 pasien, hidung tersumbat hanya terlihat pada satu dari setiap 20 pasien," Dr. Kristine S. Arthur, ahli penyakit dalam di MemorialCare Medical Group di Laguna Woods, California.
Alergi, di sisi lain, biasanya muncul dengan gejala ada-tidak selama berminggu-minggu, berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun, kata Dr. David M. Cutler, dokter keluarga di Pusat Kesehatan Saint John di Santa Monica, California.
"Alergi seharusnya tidak menyebabkan demam atau sakit tubuh," kata Arthur.
Source | : | Healthline,bussiness insider |
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR