Hal Ini Jadi Penyebab Oki Setiana Dewi Melahirkan Ketiga Anaknya Secara Sesar

Nakita.id – Kemarin (18/12) mungkin adalah hari yang sangat membahagiakan bagi Oki Setiana Dewi.

Pasalnya istri dari Ory Vitrio ini baru saja melahirkan anak ketiga mereka, Ibrahim Muhammad Abdullah.

Oki melahirkan putra ketiganya ini melalui proses persalinana sesar.

BACA JUGA: Wah Ini Manfaat dari Kebiassaan Ryana Dea yang Sering Gendong Bayinya

Dalam instagramnya, Oki menceritakan bahwa dirinya sangat mengininkan persalinan secara normal.

Sayangnya dokter menyatakan ia harus menjalani operasi sesar karena simpisis pubis disfungsi (SPD) yang dialaminya.

SPD yang dialami Oki ini membuat ia tak bisa menggerakkan kaki saat proses persalinan.

 

story 5 tiba saatnya melahirkan. sungguh saya ingin menjalani persalinan normal sejak kehamilan pertama. saya begitu sedih saat dokter menyatakan sy harus menjalani oprasi caesar saat itu karena sy mengalami simpisis pubis disfungsi yg membuat saya tak bisa menggerakkan kaki. hingga qodarullah sampai persalinan ketiga pun harus menjalankan oprasi caesar. Photo by @DIERABACHIR #childbirthbydierabachir #DB_childbirth

Sebuah kiriman dibagikan oleh Oki Setiana Dewi (@okisetianadewi) pada 18 Des 2017 jam 1:03 PST

Lalu sebenarnya apa itu SPD, Moms?

Simfisis pubis disfungsi, atau SPD merupakan penyakit yang menyebabkan ketidaknyamanan pada daerah pelvis atau panggul.

SPD berarti ligamen yang biasanya menjaga tulang panggul selaras selama kehamilan menjadi terlalu rileks dan terlalu cepat meluas sebelum kelahiran.

Seperti saat menjelang persalinan biasanya panggul akan melonggar sebagai jalur keluar bayi, namun tidak pada penderita SPD.

Hal ini dapat membuat sendi panggul (simfisis pubis) tidak stabil, sehingga menyebabkan beberapa sensasi yang cukup aneh dan dapat membuat nyeri pada panggul.

Kejadian SPD yang terjadi sekitar satu dari 300 kehamilan, meskipun beberapa ahli berpendapat bahwa lebih dari 2 persen dari semua wanita hamil akan mengalami SPD.

Baca juga: Happy Salma Unggah Video Kinan Ikut Acara Adat. Netizen malah Salah Fokus ke Tasnya Kinan

Apa Saja Tanda Dan Gejala SPD?

Gejala yang paling umum adalah kesulitan saat berjalan dan muncul rasa nyeri berlebihan hingga berasa seolah panggul Moms akan terlepas. 

Biasanya, rasa sakit itu terfokus pada area kemaluan, namun pada beberapa wanita rasa sakit akan terasa hingga ke paha bagian atas dan perineum.

Rasa sakit itu bisa memburuk saat Moms berjalan dan melakukan aktivitas menahan beban, terutama yang melibatkan mengangkat satu kaki, seperti saat menaiki tangga, berpakaian, masuk dan keluar dari mobil, bahkan membalikkan badan di tempat tidur.

Dalam kasus yang sangat jarang terjadi, sendi dapat terlepas.

Suatu kondisi yang disebut disuster simfisis pubis atau pemisahan simfetarium, yang dapat menyebabkan rasa sakit yang lebih serius pada panggul, selangkangan, pinggul dan bokong Moms.

BACA JUGA: Happy Salma Unggah Video Kinan Ikut Acara Adat. Netizen malah Salah Fokus ke Tasnya Kinan

Sebenarnya, SPD sangat jarang mempengaruhi persalinan yang membuat Moms tidak bisa melakukan persalinan normal dan harus melakukan operasi sesar.

Alison Bourne, Fisioterapis kesehatan wanita dari babycenter mengatakan, SPD seharusnya tidak menyebabkan Moms bermasalah saat persalinan.

Menurutnya jika melakukan persalinan secara sesar nyeri panggul yang parah akan lebih lama sembuh dibandingkan dengan persalinana normal.

Sebagai antisipasi, jika Moms mengalami SPD selama kehamilan, Moms sebaiknya memakai sabuk pengaman atau korset khusus untuk panggul.

Lakukan  kegel dan miringkan panggul. Praktik secara teratur membantu memperkuat otot panggul, Moms.

Hindari pemicu terjadinya SPD seperti hindari mengangkat atau mendorong benda berat.

Jika sakitnya semakin parah, tanyakan kepada dokter mengenai keluhan Moms.

PROMOTED CONTENT