Nakita.id - Tidak semua orang mengenal jamu empon-empon, cari tahu yuk Moms apa saja?
Dari jaman dahulu, jamu empon-empon sudah dijadikan sebagai obat alternatif untuk atasi masalah kesehatan.
Mulai dari anak-anak hingga dewasa gemar mengonsumsi empon-empon dalam berbagai jenis olahan.
Jika dulu banyak pedagang jamu gendong, mungkin saat ini sudah tak lagi ramai seperti dulu.
Jika ingin membuat jamu dari empon-empon, Moms bisa coba racik sendiri.
Apalagi saat ini, di tengah mewabahnya penyebaran virus corona banyak orang memburu empon-empon untuk meningkatkan sistem imun dalam tubuh.
Dikutip dari Kompas.com, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharani mengatakan jika Universitas Airlangga Surabaya telah lakukan penelitian terkait cara tangkal virus corona dengan empon-empon.
Degan rutin konsumsi empon-empon diyakini dapat memperkuat sistem imun.
Pernyataan dari Tri Rismaharani ini juga dibenarkan oleh Rektor Unair, Surabaya.
Dengan rutin konsumsi minuman herbal dan ramuan tradisional maka seseorang tidak akan mudah tertular virus apa pun.
"Sesungguhnya bangsa ini mempunyai ketahanan tubuh yang luar biasa dan itu terkandung dalam produk-produk tradisional (empon-empon) yang biasa dikonsumsi," kata Mochammad Nasih, rektor Unair.
Empon-empon yang diklaim mampu tangkal corona antara lain jahe, kunyit, temulawak, secang, dan kayu manis.
Baca Juga: Ruben Onsu Rela Rempong Lakukan Hal Ini di Pagi Hari Demi Betrand Peto, Warganet:
Masyarakat Jawa khususnya mempunyai kebiasaan minum jamu dari tanaman empon-empon.
Tak hanya digunakan sebagai jamu, empon-empon juga miliki fungsi lain yang tak kalah penting.
Antara lain sebagai bumbu masak, bahan utama untuk industri dan minuman, perawatan tubuh dan kecantikan, bahan pewarna, hingga diambil minyaknya.
Dikutip dari Tribun Makassar, empon-empon miliki 283 jenis, sedangkan yang sering dimanfaatkan sekitar 12 jenis tanaman saja.
Seperti temulawak, jahe, lempuyang gajah, cabe Jawa, kedawung, lengkuas, lempuyang wangi, kencur, pula sari, kunyit, bangle, dan adas.
Cara konsumsi berbagai jenis jamu tersebut biasanya direbus dan diminum saat masih hanget.
Dilihat secara historis, kebiasaan minum jamu sudah berlangsung sejak ratusan tahun yang lalu hingga sekarang.
Kebiasaan tersebut terbukti dari adanya gambar-gambar pada relief candi.
Baca Juga: Contek Tips Sehat dan Bugar ala Presiden Joko Widodo dengan Jamu Tradisional, Mau Coba?
Dalam naskah kuno metode pengobatan tradisional ini juga sudah dijelaskan.
Pengetahuan tentang jamu ini pun lantas diwariskan dan dipercaya dari generasi ke generasi.
Di Indonesia sendiri untuk mengolah dan memperolehnya bisa didapat dengan mudah.
Selain itu mengonsumsi jamu tradisioanl dari empon-empon juga tidak menimbulkan efek samping apa pun.
Bahkan belum lama ini dikabarkan ada banyak pedagang empon-empon di pasar tradisional yang menjajakan barang dagangannya dan membuat paket jamu untuk tangkal corona.
Source | : | kompas,Tribun Makassar |
Penulis | : | Ela Aprilia Putriningtyas |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR