Ia begitu yakin akan ada wabah hebat lagi jika manusia tetap merusak alam liar.
Tak hanya itu, jika manusia makan atau memelihara hewan liar pun bisa menjadi salah satu pemucu munculnya wabah.
"Saya benar-benar yakin bahwa akan ada lebih banyak penyakit seperti ini di masa depan jika manusia terus menghancurkan alam, menggunduli hutan, menangkap binatang liar menjadi binatang peliharaan, makanan, atau obat-obatan," kata Sala seperti dikutip dari Independent, Jumat (20/3/2020).
Lebih lanjut Enric menjelaskan bahwa rusaknya ekosistem di alam liar membuat manusia semakin dekat dengan hewan-hewan liar yang bisa saja membawa virus tertentu.
Belum diketahui hewan mana saja yang bisa membawa virus mematikan.
Jika virus dari hewan sudah berpindah ke manusia, hal itu bisa menular dengan cepat ke manusia yang lain.
"Ketika kita menghancurkan hutan tropis, menggantikannya dengan desa, pertambangan, membunuh atau menangkap hewan liar untuk dimakan, kita membuka diri terhadap virus-virus itu," ungkap David Quammen, penulis buku Spillover: Animal Infections and the Next Human Pandemic.
Seperti wabah sebelumnya seperti SARS, MARS hingga Ebola yang beberapa di antaranya diduga muncul akibat konsumsi hewan liar.
"Di pasar Wuhan, misalnya. Ada sejumlah spesies eksotis yang hidup di dalam kandang, semuanya berdekatan satu sama lain, termasuk manusia, dengan cara yang tidak akan pernah Anda temukan di habitat alami," tambah Dr Samuel Myers, ilmuwan dari Departemen Kesehatan Lingkungan Harvard.
Untuk itu, perlu adanya kebijakan yang melindungi alam dan mengatur atau melarang perdagangan satwa liar.
Yuk saling mengingatkan sesama, Moms, untuk tak makan hewan liar dan menjaga alam agar tak ada lagi wabah yang mematikan.
Tonton Sisi Baru dari Kisah Legendaris yang Telah Dinanti dalam Disney’s 'Mufasa: The Lion King'
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR