Nakita.id - Pasien yang sembuh dari Covid-19 terus bertambah.
Hingga berita ini ditulis, lebih dari 200 pasien berhasil sembuh dan melawan virus corona.
Sedangkan secara global, pasien yang sembuh dari seluruh dunia sudah mencapai lebih dari 300.000.
Bahkan ada pasien yang berusia 102 berhasil melawan Covid-19, Moms.
Mereka pun pulang ke rumah masing-masing dengan bahagia.
Namun, apakah pasien yang telah sembuh dari Covid-19 bisa kembali terinfeksi penyakit yang sama? Atau malah mudah terinfeksi penyakit lainnya?
Hal tersebut akan dijawab oleh seorang dokter spesialis anestesi, dr. Setyadi Suroyo dalam tayangan di kanal YouTube KompasTv (7/4/2020).
Dalam tayangan tersebut, dr. Setyadi diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan dari warganet.
Salah satu pertanyaannya yaitu, apakah pasien yang telah sembuh dari Covid-19 akan benar-benar sembuh total dan apakah akan lebih rentan terkena penyakit.
Katanya, pasien bisa saja kembali terinfeksi Covid-19 jika virus tersebut telah bermutasi dalam tubuhnya.
"Jadi memang virus ini (Covid-19) mutasinya terkenal banyak sekali dan cepat sekali bermutasi. Tapi untuk penderita virus yang sama karena pasien sudah sembuh dan pasien mempunyai kekebalan, dia mungkin tidak akan menderita lagi, tapi bisa terjadi. Jika virusnya bermutasi dia (pasien yang sembuh) bisa menderita lagi (Covid-19)," jelas Setyadi.
"Tapi studinya belum banyak karena kasusnya masih baru," tambahnya.
Oleh karena itu, Setyadi tetap memperingatkan pada pasien yang telah sembuh dari Covid-19 untuk tetap waspada.
"Jadi bagi yang sudah sembuh tetap waspada, tetap menggunakan masker karena kita tidak tahu virus ini bagaimana kedepannya," tambahnya.
Selanjutnya, Setyadi menjawab pertanyaan soal apakah pasien yang telah sembuh dari Covid-19 rentan terkena penyakit lain.
Dijelaskan jika belum ada penelitian terkait pengaruh Covid-19 terhadap organ tubuh pasien yang telah sembuh.
Namun, menurutnya ada tulisan yang mengatakan bahwa jika ada pasien menderita Covid-19 cukup berat maka ketika sembuh, paru-parunya bisa memiliki gangguan.
"Studinya belum ada tapi di dalam beberapa tulisan bahwa ada beberapa penderita, ini buat penderita berat ya. Beberapa yang mendapatkan terapi intensif ini beberapa studi ada yang bilang sekitar antara 15 - 20 persen paru-parunya akan mengalami gangguan. Tapi (kerusakan) organ lain belum ada studinya," jelas Setyadi.
Jadi, yuk tetap jaga kesehatan agar kita tak mudah terserang penyakit ya, Moms.
Pentingnya Penanganan yang Tepat, RSIA Bunda Jakarta Miliki Perawatan Khusus untuk Bayi Prematur
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR