Nakita.id - Wabah virus corona masih melanda dunia.
Di Indonesia sendiri pada saat berita ini ditulis, jumlah pasien corona kian meningkat.
Tercatat ada 2.956 warga yang terjangkit Covid-19.
Tak hanya itu saja, 240 pasien Covid-19 tercatat meninggal dunia dan 222 pasien lainnya dinyatakan sembuh total.
Sebelumnya, Indonesia memang dikabarkan kekurangan alat untuk tes virus corona.
Demi mewujudkan Tanah Air pulih kembali, pemerintah membawa angin segar.
Stafsus Menteri BUMN, Arya Sinulingga menjelaskan saat ini Indonesia sudah memiliki alat tes virus corona yang lebih mumpuni.
Sebelumnya Indonesia memang sudah memiliki alat rapid test.
"Alat ini terbukti juga efektif ketika diterapkan oleh Pak Ridwan Kamil di Jawa Barat, banyak yang di tes dan beberapa terbukti positif," jelas Arya Sinulingga dikutip dari Kompas TV (7/4/2020).
Arya Sinulingga pun menyinggung kondisi Indonesia yang masih kekurangan alat tes virus corona.
"Lebih lanjut mengenai alat PCR, yaitu memang alat yang memang dipakai semua lembaga di dunia untuk menetapkan apakah orang tersebut positif atau tidak.
"Dan alat ini sekarang di Indonesia sudah berjalan, kita tahu bahwa memang ada kekurangan jumlah alat, sehingga untuk tes lab dari terhadap pasien corona agak lambat," jelas Arya.
Meski begitu, Arya mengatakan saat ini Indonesia beruntung sudah memiliki alat tes virus corona yang lebih canggih.
"Tapi sekarang, setelah sebulan lalu di planning, Pak Erick Thohir meminta pada semua perangkat-perangkat yang ada di bawahnya, yaitu BUMN.
"Dan sekitar tiga minggu lalu kita berhasil bernegosiasi dengan salah satu lab di Eropa yaitu Swiss, yaitu Roche," jelas Arya.
Jadi rebutan banyak negara, Indonesia berhasil membawa pulang alat tes virus corona buatan Swiss tersebut.
"Dan kita berhasil untuk bernegosiasi dan membeli alat, kita tahu saat ini di dunia hampir semuanya "bertempur" mencari alat-alat ini, mencari obat dan bahan baku, dan sebagainya," tukas tangan kanan Erick Thohir tersebut.
Dikatakan kalau alat PCR (polymerase chain reaction) jadi salah satu alat yang jadi incaran banyak pihak.
Arya juga menyebutkan berapa jumlah PCR yang sudah sampai ke Indonesia.
Tak hanya itu saja, ada 18 buah alat lainnya yang bisa mendeteksi virus corona dengan kapasitas 500 tes per hari.
Ia juga menjelaskan berapa cakupan dari alat tes tersebut jika sudah terinstall di berbagai rumah sakit rujukan di Jakarta.
Diungkap Arya kalau alat tersebut bisa menghasilkan tes positif atau negatif Corona mencapai ribuan kasus setiap harinya.
"Kalau sudah terinstall semua maka alat tersebut akan bisa mencapai 9ribu sampai 10ribu setiap hari, kita bisa mengetahui hasil tes," kata Arya Sinulingga.
Selain itu, alat PCR yang baru ini memiliki kecepatan sangat tinggi untuk dapat mengetahui hasil dari seseorang tersebut positif atau negatif.
"Jadi hasil tes ini di samping dari sisi jumlah mencapai 8ribu sampai 10ribu, juga kecepatan alat tesnya juga sangat tinggi," tukas Arya.
Arya menyebut dengan adanya alat ini target deteksi dini untuk mengetahui hasil positif/negatif virus Corona bisa dilakukan pada 300.000 orang dalam sebulan.
"Sehingga ini bisa mengejar, mengejar orang yang dites dengan alat PCR kepastian bahwa orang tersebut terkena corona atau tidak," sambungnya.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Yosa Shinta Dewi |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR