Nakita.id - Pandemi virus corona masih menjadi momok menakutkan di Indonesia.
Di beberapa daerah bahkan dibangun rumah sakit darurat guna merawat pasien Covid-19.
Namun, pemandangan langka justru terlihat di RS darurat Pulau Galang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau.
Baca Juga: Berpulang di Usia 44 Tahun karena Meningitis, Ini Cita-cita Glenn Fredly yang Belum Terwujud
Meski telah beroperasi selama dua hari, rumah sakit tersebut belum juga menerima pasien virus corona.
Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I Laksamana Madya Yudo Margono mengatakan hingga saat ini belum ada pasien yang dirawat disana.
"Untuk RS Darurat Covid-19 Pulau Galang sampai pagi ini belum ada pasien," ujar Yudo, ketika dikonfirmasi, Rabu (8/4).
Diketahui, RS Darurat Pasien Covid-19 Pulau Galang mempunyai 340 ruangan observasi dan 20 ruang isolasi untuk pasien virus corona.
Keadaan kontras justru dialami beberapa rumah sakit rujukan pasien corona di Jakarta. Di antaranya terjadi di RS Persahabatan yang berada di Jakarta Timur.
Direktur RS Persahabatan Rita Rogayah mengatakan pihaknya menerima sebanyak 60 sampai 80 pasien rujukan virus corona dalam satu hari.
Untuk menyiasatinya, para pasien dilakukan screening dan dipisahkan berdasarkan kategori ringan, sedang dan berat.
"Kami di RS Persahabatan saat ini kami dapat rujukan dalam satu hari kurang lebih 60-80 pasien," ujar Rita di kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta.
Rita mengatakan RS Persahabatan hanya bisa menangani sekitar 12 persen pasien rujukan dan selebihnya akan dirujuk kembali ke rumah sakit lain, seperti ke Rumah Sakit Darurat di Wisma Atlet Kemayoran.
"Ringan 30-40 persen, sedang 30-60 persen, berat 10-15 persen. Kasus rujukan rujukan yang dapat ditangani 12-15 persen," ujar Rita.
Rita menyarankan rumah sakit lain yang menjadi rujukan pasien corona agar dapat melakukan pembagian kategori jika mengalami hal sama seperti RS Persahabatan.
RS Khusus Infeksi Covid-19 Pulau Galang yang berada di lokasi bekas Kamp Vietnam di Kelurahan Sijantung, Kecamatan Galang, Batam, Kepri, resmi beroperasi pada Senin (6/4/2020).
Proses pembangunan dan renovasi rumah sakit tersebut dilakukan selama tiga minggu.
Peresmian dilakukan oleh Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I Laksdya TNI Yudo Margono.
Namun, nantinya operasional rumah sakit ini berada dalam tanggung awab Pangdam I Bukit Barisan Mayjend TNI M Sabrar Fadhil.
Rencananya, rumah sakit sedianya digunakan untuk para tenaga kerja Indonesia (TKI) dari Malaysia, Singapura dan negara tetanga yang kembali ke Tanah Air.
Baca Juga: Setia Temani hingga Akhir Hayat, Mutia Ayu Tak Kuasa Tahan Tangis di Samping Pusara Glenn Fredly
Prioritas pasien yang ditangani adalah sedang dan ringan. Namun, rumah sakit ini menyiapkan ruang isolasi untuk pasien positif corona dengan kategori berat.
Nantinya, para TKI yang kembali ke Tanah Air melalui beberapa pintu di Kepri akan ditampung dan dikarantina dulu di Rumah Sakit Khusus Infeksi Covid-19 Pulau Galang, sebelum dikembalikan ke kampungnya masing-masing jika dinyatakan sehat.
Hal ini dilakukan agar bisa membantu rumah sakit ada di sejumlah daerah yang sedang kewalahan menangani ribuan TKI yang mudik.
Selain untuk TKI, rumah sakit ini juga menerima pasien rujukan dari seluruh rumah sakit di Indonesia serta masyarakat sekitar yang ingin melakukan pemeriksaan Covid-19.
RS Khusus Infeksi Covid-19 Pulau Galang memiliki fasilitas 340 ruangan observasi dan 20 ruang isolasi.
Sarana dan prasarana, termasuk tenaga medis dari TNI-Polri, Kementerian Kesehatan, pemerintah daerah dan relawan berjumlah 241 orang.
Selain itu, teradapat tiga helipad di dalam komplek rumah sakit ini dan dermaga yang berjarak sekitar 3,5 Km, untuk penanganan pasien dalam situasi darurat.
(Artikel ini sudah tayang di Tribunnews.com dengan judul: RS Corona di Pulau Galang Masih Kosong)
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR