Nakita.id – Hingga saat ini pemahaman akan susu kental manis adalah susu atau tidak masih kerap menjadi perdebatan.
Pasalnya, meskipun memiliki label sebagai “susu’ tetapi SKM memiliki kadar gula yang lebih tinggi dibandingkan dengan susu lainnya.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, menganjurkan bahwa penggunaan gula dalam Susu Kental Manis (SKM) seharusnya kurang dari 10%, tidak boleh lebih.
Namun di Indonesia, hal ini jutsru berbanding terbalik.
Di Indonesia sebagian besar SKM yang beredar di pasaran saat ini justru mengandung kadar gula yang lebih dari 50%.
Hal ini pun dibenarkan oleh dr. Soeko Werdi Nindito D, MARS, Kepala Bagian Program dan Informasi Setditjen Yankes, Kementrian Kesehatan Repubrik Indonesia.
Baca juga: 6 Kesalahan Fatal yang Sering Dilakukan Saat Menyajikan Susu
“Susunya memang bagus karena mengandung protein tapi gulanya yang tidak bagus,” ujar dr. Soeko Werdi Nindito D, MARS.
Dengan kadar gula yang tinggi, SKM dinilai tidak baik dikonsumsi dengan rutin oleh anak-anak, karena dikhawatirkan mampu memicu sejumlah masalah kesehatan pada mereka seperti masalah obesitas bahkan diabetes.
Namun sayang, dengan penawaran harga yang lebih murah, SKM mejadi pilihan beberapa ibu-ibu dari susu segar atau susu bubuk untuk dikonsumsi rutin oleh anak-anak mereka.
Bahkan ada pula yang menggunakan SKM sebagai pengganti ASI.
Meski menyadari akan bahaya yang ada, tetapi saat ditanyai mengenai peran kementrian akan kondisi ini Soeko tidak dapat memberikan jawaban pasti.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR