Nakita.id - Pandemi virus corona di Indonesia kini mencapai angka 4 ribu lebih.
Pada saat berita ini ditulis, setidaknya ada 4.241 pasien yang terjangkit Covid-19.
Sementara jumlah pasien di berbagai daerah di Indonesia juga berbeda-beda.
Salah satunya di Jawa Tengah, terakhir pada Minggu (12/4/2020) tercatat ada 180 pasien positif Covid-19.
Lebih lanjut, tercatat ada 28 pasien yang sembuh dan 32 pasien yang meninggal dunia.
Menyoal pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia.
Beberapa waktu lalu terjadi insiden penolakan jenazah tenaga medis yang positif corona di Semarang.
Insiden tersebut tentu diketahui oleh Ganjar Pranowo.
Tak ingin hal tak manusiawi itu terjadi lagi, Ganjar Pranowo pun memiliki inisiatif membuat Taman Makam Pahlawan.
TMP tersebut diperuntukan untuk seluruh tenaga medis yang meninggal dunia lantaran Covid-19.
Dilansir dari Kompas.com, Ganjar telah melakukan koordinasi dengan sejumlah dinas terkait.
"Saya sudah perintahkan Dinsos dan Kesra untuk mempersiapkan ini. Satu soal tempatnya, kedua soal administrasinya, agar penempatan seseorang di Taman Makam Pahlawan sesuai," kata Ganjar di Semarang, Sabtu (11/4/2020).
Namun, nyatanya ide Gubernur Jawa Tengah membuat TMP untuk tenaga medis justru menuai kritik pedas warganet.
Akun @berlianidris menyuarakan ketidaksetujuannya dengan pembuatan Taman Makam Pahlawan bagi tenaga medis.
Terimakasih doanya, pak @ganjarpranowo.
— bili (@berlianidris) April 13, 2020
Ide TMP itu baik, tapi saat ini fokus utama pada nakes yg babak belur karena minimnya APD.
Kami masih ke RS tiap hari, sudah ada beberapa yg positif COVID-19, mohon doa agar kami tak tertular.
Kami juga doakan agar bapak sehat selalu ???????? https://t.co/wo5Y6PukgJ
Menilik dari kolom bio Twitter milik @berlianidris, ia adalah seorang dokter spesialis jantung dan dan pembuluh darah.
Dokter tersebut mengatakan akan lebih senang mendapat bantuan APD (Alat Pelindung Diri) ketimbang dipersiapkan TMP.
"Ini sungguh menyakitkan. Kami ingin selamat pak
@ganjarpranowo, tidak ada yang ingin dimakamkan di taman makam pahlawan.
"Tolong lindungi tenaga kesehatan secara maksimal, jangan dulu bicarakan di mana kami akan dimakamkan.
"Tolong pemerintah sediakan lebih banyak lagi APD, bukan hanya utk RS khusus COVID.
"Tetangga jarak 6 rumah dari saya sudah meninggal dunia karena corona, istrinya positif, dua anaknya alhamdulillah tidak. Petugas kesehatan datang ke rumahnya dengan menggunakan APD seadanya.
"Di RS tempat saya bekerja, seorang dokter, seorang perawat & anaknya yg masih kecil, terinfeksi corona.
"Kami girang bukan kepalang mendapatkan donasi APD dari warga yg jumlahnya tak seberapa.
"Pakai jas hujan plastik itu rasanya seperti sauna, bikin tdk bisa bekerja," tulis akun @berlianidris.
Source | : | |
Penulis | : | Yosa Shinta Dewi |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR