Sistem kekebalan tubuh mengenali virus sebagai serangan asing dan memberi sinyal ke seluruh tubuh bahwa ada sesuatu yang salah dengan melepaskan bahan kimia yang disebut sitokin.
Sitokin ini menguatkan sistem kekebalan tubuh, tetapi juga menyebabkan efek samping buruk termasuk demam dan batuk.
Bagi kebanyakan orang, tahap ini biasanya berlangsung sekitar satu minggu, di mana sistem kekebalan tubuh melawan virus dan gejala-gejalanya akan mereda.
Penyakit parah
Sayangnya, sekitar 20 persen orang akan mengembangkan efek samping yang lebih serius, karena sistem kekebalan tubuh mereka bereaksi berlebihan terhadap virus.
Berbicara kepada BBC , Dr Nathalie MacDermott, dari King's College London menjelaskan: "Virus ini memicu ketidakseimbangan dalam respon imun, ada terlalu banyak peradangan, bagaimana itu (virus) melakukannya kita tidak tahu."
Jika sistem kekebalan tubuh terus bereaksi berlebihan, itu dapat menyebabkan pneumonia, di mana kantung-kantung di paru-paru mulai terisi dengan air, yang menyebabkan sesak napas dan kesulitan bernapas.
Beberapa orang memerlukan ventilator untuk membantu mereka bernafas pada saat ini.
Source | : | intisari |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR