Nakita.id - Moms, sebagai perempuan tentu kita pernah mengalami yang namanya keputihan.
Normalnya, keputihan ini berwarna bening/jernih, tidak berbau dan tidak gatal.
Sedangkan keputihan yang tidak normal akan terlihat dari perubahan tekstur, warna, dan baunya.
BACA JUGA: Ini Moms 3 Hal yang Terjadi pada Tubuh Jika Konsumsi Gorengan Setiap Hari
Ini bisa menunjukkan adanya infeksi organ intim.
Tiga jenis infeksi Miss V, yakni infeksi bakteri (bacterial vaginosis), Trichomoniasis, dan infeksi jamur (yeast infection).
Meskipun hal ini sering terjadi, infeksi vagina akibat keputihan tidak normal tidak boleh dibiarkan.
Salah satu keputihan yang tidak normal yaitu yang berwarna kuning.
Berikut adalah tiga penyebab umum keputihan berwarna kuning:
BACA JUGA: 5 Tanda Keputihan yang Tak Normal dan Menandakan Penyakit, Cek Yuk!
Keputihan disertai bau, gatal dan berwarna kuning
Keputihan berwarna kuning dengan bau yang kuat menunjukkan adanya infeksi.
Infeksi bisa berupa apa pun dari vaginosis bakterial hingga Infeksi Menular Seksual (IMS), seperti Trikomoniasis dan Gonore.
Trikomoniasis
Kondisi ini memungkinkan keputihan berwarna kuning atau hijau kekuningan dan berbusa.
Gejala lain dari penyakit menular seksual ini biasanya disertai dengan bau tak sedap serta rasa nyeri saat buang air kecil.
BACA JUGA: Keputihan Menggangu Kenyamanan? Atasi dengan Cara Mudah Ini!
Gonore
Penyakit menular seksual yang ditandai dengan keputihan berwarna kuning ataupun keruh bisa jadi disebabkan gonore.
Gonore juga dapat disertai pendarahan di luar siklus menstruasi, nyeri pinggul, nyeri saat buang air kecil dan inkontinensia urine (tidak dapat menahan buang air kecil).
Gejala yang bisa diwaspadai oleh orang-orang meliputi:
- Keputihan dengan bau amis yang tidak biasa
- Nyeri, gatal, kemerahan atau terbakar
- Ketidaknyamanan selama hubungan seksual
Jika seseorang merasakan gejala diatas, segera hubungi dokter.
BACA JUGA: Perempuan Pengendara Mobil, Wajib Tahu 10 Tip Defensive Driving Ini!
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengatakan bahwa infeksi ini dapat berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun tanpa pengobatan.
Jika infeksi disebabkan oleh vaginosis bakterial, warnanya mungkin sedikit lebih hijau atau abu-abu daripada kuning.
Bahkan jika keputihan berwarna kuning atau putih, seseorang masih bisa memiliki vaginosis bakteri jika mereka memiliki gejala berikut:
- Bau vagina berbau amis
- Abu-abu, putih, hijau, dan lendir tipis
- Gatal vagina
- Terasa panas saat buang air kecil
Siapa saja yang mengalami keputihan yang berbau kuat harus mengunjungi dokter, tanpa memandang warna dan konsistensi dari keputihan.
BACA JUGA: Agar Terhindar Risiko, Kenali Tanda Keputihan Normal Atau Tidak Moms
Moms, penting untuk diingat bahwa keputihan adalah bagian normal dan sehat dari sistem reproduksi.
Rentang warna yang khas biasanya bening atau putih susu tergantung pada tahap siklus menstruasi.
Jika seseorang mengalami gejala-gejala di atas, harus menemui dokter sesegera mungkin.
Semakin dini seseorang mendapatkan diagnosis dan pengobatan, semakin cepat mereka dapat menyelesaikan risiko apa pun.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | medical news today |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR