Nakita.id - Ketika bayi mulai merangkak, sekitar usianya 8 bulan, inilah waktunya untuk mengenalkan aturan kepadanya.
Mengapa di usia ini tepat karena anak usia ini hanya ingin menjelajah (dia tidak memiliki konsep tentang apa yang seharusnya atau tidak seharusnya dia lakukan).
Untuk sementara, orangtua dapat menjauhkan barang-barang yang mungkin saja bisa membahayakan bayi anak itu sendiri.
Tetapi, disiplin dan aturan tetap harus dikenalkan untuk kemudian dibiasakan.
BACA JUGA: Unggah Video Maternity, Instagram Kahiyang Ayu Banjir Komentar; Cantik Banget!
Cara mendisiplinkan anak bisa dicontoh oleh Cristina Soto dari New York City.
"Mulai sekitar 8 atau 9 bulan, setiap kali putriku Sonia mendekati outlet, aku akan mengatakan 'Aah aaah!' dengan suara yang menakutkan sehingga dia berhenti dan menatapku, " kata Soto.
"Aku terus melakukannya. Jadi saat ia mendekati stop kontak, lalu ia akan menunjuk, dan berkata, 'Aah aaah!' untuk saya."
Mohon diingat Moms, di batita, menerapkan hukuman saat anak melakukan sebuah kesalahan, mungkin belum tepat untuk diterapkan.
Sedangkan saat anak berusia lebih besar, hukuman tepatnya konsekuensi mungkin bisa mulai diterapkan.
Salah satu hukuman yang dapat diterapkan untuk anak adalah Time-out.
Anak-anak berusia antara 24 hingga 36 bulan sudah mampu menerima hukuman berupa time-out.
BACA JUGA: Tangan Sering Merasa Gemetar? Ternyata Inilah Penyebab dan Gejalanya!
Ketika anak bertingkah laku tidak sesuai yang diharapkan, ia mendapat satu menit untuk duduk dengan tenang di kursi atau di kamarnya untuk menenangkan dirinya.
Time-out tersebut akan berhenti ketika Moms mengatakan waktu habis.
Tentu saja, setiap anak berbeda, dan tidak ada metode disiplin yang akan bekerja sepanjang waktu.
Tetapi, semakin banyak kita mengenali Si Kecil, kita akan menemukan cara untuk membuatnya mematuhi aturan. (*)
Source | : | parents.com |
Penulis | : | Nia Lara Sari |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR